Pembacaan Alkitab: Mat. 25:31-46
Doa baca: “Lalu
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
sejak dunia dijadikan.” (Mat. 25:34)
Tuhan adalah Gembala bukan
hanya bagi kaum beriman (Yoh. 10:11) dan orang Yahudi (Mzm. 80:2), tetapi juga
bagi semua orang bukan Yahudi (Mzm. 100:1-3). Domba akan dikumpulkan di sebelah
kanan-Nya, tempat kehormatan (1 Raj. 2:19).
Ayat 34 mengatakan, “Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka
yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah (warisilah) Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan.” Setelah penghakiman pada takhta kemuliaan Kristus, domba-domba
yaitu mereka yang memperlakukan umat Allah dengan baik akan dipindahkan ke
Kerajaan Seribu Tahun, menjadi rakyat yang hidup di bawah pemerintahan rajani
Kristus dan kaum beriman pemenang (Why. 2:26-27), dan di bawah pelayanan imamat
orang Yahudi yang beroleh selamat (Za. 8:20-23). Dengan demikian “domba” akan
mewarisi kerajaan (yang akan datang). Kerajaan yang akan diwarisi domba-domba
adalah bagian bagian bumi, tempat yang mendapatkan berkat penciptaan Allah,
seperti yang disebutkan dalam Kejadian 1:28-30, sedangkan berkat kerajaan yang
surgawi dan rohani, ditetapkan untuk kaum beriman sebelum dunia dijadikan (Ef.
1:3-4).
Seluruh bumi berada di bawah
pemerintahan Allah untuk merampungkan ekonomi-Nya. Ekonomi Allah bertujuan
untuk memulihkan bumi dan mendirikan kerajaan-Nya secara penuh di bumi. Allah
lebih tertarik terhadap bumi daripada surga.
Dalam Kerajaan Allah sebagai
lingkungan pemerintahan Allah, perlu ada tiga golongan orang: imam, raja, dan
umat atau penduduk. Perkataan Tuhan yang terakhir ini di atas Bukit Zaitun
berkaitan dengan ekonomi Allah memberi tahu kita hasil aktivitas Allah di bumi
untuk mendirikan kerajaan-Nya. Hasilnya ialah Allah akan memperoleh tiga
golongan orang: imam, raja, dan umat, yang dengan mereka Ia akan memperoleh
kerajaan yang sempurna.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 67
No comments:
Post a Comment