Pembacaan Alkitab: Mat. 25:31-46
Doa baca: “Ia
akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari
hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang
telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Mat. 25:41)
Perlakuan terhadap saudara
Kristus akan merupakan pokok penghakiman di takhta kemuliaan. Ia akan
menghakimi bangsa-bangsa menurut bagaimana mereka memperlakukan saudara-Nya
selama kesusahan besar. “Kambing” adalah mereka yang tidak memperlakukan umat
Allah dengan baik akan binasa dalam lautan api setelah Antikristus dan nabi
palsu (Why. 19:20), sebelum Iblis dan orang dosa yang dibangkitkan dimasukkan
ke sana (Why. 20:10, 15). Ini adalah bagian dari kegenapan Wahyu 14:10. Lautan
api disiapkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya, bukan untuk manusia. Namun
jika manusia mengikuti Iblis, menentang Tuhan, dia akan mendapat bagian dalam
lautan api bersama dengan Iblis dan malaikat-malaikatnya yang jatuh.
Dalam Kerajaan Seribu Tahun
terdapat bagian surgawi dan bagian bumiah. Bagian surgawi adalah manifestasi
kerajaan, Kerajaan Bapa. Orang Yahudi akan berada di pusat bagian bumi sebagai
imam dan di sekitar orang Yahudi akan terdapat domba-domba, yaitu bangsa yang
beroleh selamat sebagai umat. Kita, kaum beriman pemenang, akan berbagian dalam
kenikmatan rohani Kristus dan dalam semua berkat surgawi. Kenikmatan kita
adalah surgawi, rohani, dan ilahi. Tetapi kenikmatan “domba” sebagai bangsa
yang terpulih, tidak akan menjadi surgawi atau rohani, melainkan hanyalah
berkat yang pernah hilang oleh kejatuhan Adam, yang Allah berikan kepada
manusia ketika Ia menciptakan bumi.
Dalam nubuat kerajaan, baik
dalam bagian tentang orang Yahudi maupun dalam bagian tentang orang bukan
Yahudi tidak berhubungan dengan hayat. Tetapi bagian tentang kaum beriman,
gereja, erat berhubungan dengan hayat. Ini menunjukkan bahwa kita perlu setia,
berjaga-jaga dan bersiap sedia, berhikmat, dan bijaksana. Semuanya ini
merupakan suatu petunjuk bahwa kita harus penuh dengan hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 67
No comments:
Post a Comment