Hitstat

21 May 2018

Matius - Minggu 34 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 25:14-30
Doa baca: “Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah orang yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.” (Mat. 25:24)


Matius 25:21 mengatakan, “Lalu kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” “Hal kecil” melambangkan pekerjaan Tuhan pada zaman ini. “Dalam” menunjukkan kuasa memerintah dalam kerajaan yang akan datang. “Kebahagiaan tuanmu” melambangkan kenikmatan atas Tuhan dalam kerajaan yang akan datang. Ini mengacu kepada kepuasan batiniah, bukan kedudukan lahiriah. Di sini kita nampak dua aspek pahala yang diberikan kepada hamba yang setia: kekuasaan dan kebahagiaan. Yang setia akan langsung masuk ke dalam hadirat Tuhan dalam manifestasi kerajaan.

Pahala yang diberikan kepada hamba yang bertalenta dua sama seperti yang diberikan kepada yang bertalenta lima. Ketika hamba yang bertalenta dua datang dan berkata bahwa ia telah memperoleh laba dua talenta, Tuhan mengatakan perkara yang sama kepadanya seperti apa yang telah Dia katakan kepada hamba yang bertalenta lima. Meskipun karunia yang diberikan kepada yang memiliki dua talenta itu lebih sedikit daripada yang diberikan kepada orang yang memiliki lima talenta, pujian dan pahala Tuhan kepada mereka berdua itu sama. Ini menunjukkan bahwa pujian dan pahala Tuhan tidak berhubungan dengan ukuran dan jumlah pekerjaan kita, melainkan berhubungan dengan kesetiaan kita dalam menggunakan karunia-Nya semaksimal mungkin. Pujian dan pahala yang sama akan diberikan juga kepada orang yang memiliki satu talenta jika dia setia. Ini tidak seharusnya menjadi alasan bagi orang yang memiliki satu talenta untuk tidak menggunakan karunianya; sebaliknya, hal ini seharusnya memaksa dia melatih imannya sehingga dia dapat menggunakan karunianya semaksimal mungkin.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 66

No comments: