Hitstat

29 May 2018

Matius - Minggu 35 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mat. 26:12-30
Doa baca: “Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: 'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.'” (Mat.26:26)


Dalam ayat 17-30 kita nampak perayaan paskah dan pendirian meja perayaan paskah. Hari Raya Roti Tidak Beragi juga disebut Paskah (Luk. 22:1; Mrk. 14:1). Sebenarnya, Paskah adalah hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi (Kel. 12:6, 11, 15-20; Im. 23:5). Meja yang dalam ayat 20 bukan menerangkan meja Tuhan, melainkan meja perayaan Paskah.

Ayat 21-25 mewahyukan bahwa Tuhan mendirikan meja pada saat Ia dikhianati. Ayat 21 mengatakan, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid yang mendengarnya menjadi sedih, lalu mereka berkata “Bukan aku, ya Tuhan?” Ketika Yudas bertanya, Tuhan membiarkan perkataan itu dan membiarkan perkataan itu menghukum dirinya. Hal ini membuat ia tidak tahan dan pergi. Jadi, Yudas ikut dalam perayaan Paskah, tetapi tidak dalam meja Tuhan, Setelah pengkhianatan orang beriman yang palsu itu disingkapkan, Tuhan mendirikan meja dengan sebelas orang beriman yang sejati.

Ayat 26 mengatakan, “Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur (berkat), memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepad murid-murid-Nya dan berkata, 'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Mulai dari ayat 26, meja Tuhan didirikan. Tuhan dan murid-murid pertama-tama makan perjamuan Paskah (ayat 20-25; Luk. 22:14-18). Kemudian Tuhan mendirikan meja perjamuan-Nya dengan roti dan cawan (ayat 26-28; Luk. 22:19-20; 1 Kor. 11:23-26) untuk menggantikan perayaan Paskah, karena Dia akan menggenapkan lambang itu dan menjadi perayaan Paskah yang sejati bagi kita (1 Kor. 5:7). Kini, kita merayakan hari Raya Roti Tidak Beragi yang sejati (ayat 17; 1 Kor. 5:8).

Dalam Pasal ini ada dua meja: meja Paskah dan meja Perjanjian Baru. Meja Paskah ialah meja ekonomi Perjanjian Lama, tetapi meja Tuhan adalah meja ekonomi Perjanjian Baru


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 68

No comments: