Hitstat

30 May 2018

Matius - Minggu 35 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mat. 26:12-30
Doa baca: “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Mat. 26:29)


Dalam Matius 26:26, Tuhan mengambil roti, memberkatinya (mengucap syukur), memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid sambil berkata, “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Roti meja (perjamuan) Tuhan adalah lambang yang menandakan tubuh (jasmani) Tuhan yang dipecahkan bagi kita di kayu salib untuk melepaskan hayat-Nya supaya kita dapat berbagian dalamnya. Dengan berbagian dalam hayat ini kita menjadi tubuh Kristus yang mistikal. Karena itu dengan mengambil bagian dalam roti ini, kita memiliki persekutuan Tubuh Kristus (1 Kor. 10:16).

Roti di atas meja pertama-tama melambangkan tubuh jasmani Tuhan yang disalibkan di atas salib. Tetapi setelah kebangkitan-Nya, tubuh ini menjadi misterius, sebab diperbesar ke dalam Tubuh-Nya yang misterius. Tubuh Tuhan yang misterius meliputi kita semua. Sebab itu, ketika kita melihat roti di atas meja Tuhan, kita perlu menyadari bahwa ini ialah lambang tubuh Tuhan yang jasmaniah dan tubuh-Nya yang mistikal. Semua anggota Tubuh Kristus yang misterius terwakili dalam seketul roti itu. Jadi pada meja-Nya kita tidak hanya menikmati Dia, tapi juga kaum beriman.

Setelah menyebutkan roti, Tuhan membicarakan perkara darah. Kita perlu ingat bahwa sebagai orang berdosa kita mempunyai masalah dosa dan Tuhan mencucurkan darah-Nya untuk membersihkan kita. Darah Tuhan menebus kita dari keadaan kita yang jatuh kembali kepada Allah dan kepada berkat Allah. Darah-Nya menyusun suatu cawan keselamatan bagi kita (Mzm. 116:13), cawan yang penuh meluap (Mzm. 23:5).

Dalam ayat 29, Tuhan menjelaskan, bahwa sejak saat Ia mendirikan meja, Ia akan berada jauh dari murid-murid secara jasmaniah dan tidak minum anggur bersama mereka hingga Ia meminum anggur baru beserta mereka dalam Kerajaan Bapa, yaitu bagian surgawi dari Kerajaan Seribu Tahun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 68

No comments: