Pembacaan
Alkitab: Yoh. 11:25-27; Flp. 3:10
Doa
baca: “Jawab Yesus kepadanya,
'Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati,” (Yoh. 11:25)
Keperluan Orang Mati
Jika Anda memperhatikan keadaan manusia dalam setiap
peristiwa, Anda akan menemukan bahwa dalam setiap peristiwa itu, manusia tidak
mempunyai apa-apa selain kematian. Namun, Tuhan datang ke dalam situasi
kematian ini untuk menjadi hayat dalam prinsip kebangkitan. Dia mengubah
kematian dari setiap situasi menjadi hayat, dan membawa hayat keluar dari
kematian. Kelahiran kembali berarti bahwa Tuhan telah datang menjadi hayat kita
dalam kebangkitan.
Dalam peristiwa kumpulan orang yang lapar, Tuhan
datang sebagai roti hidup mereka. Karena Dia telah mati dibunuh di atas salib
dan telah dibangkitkan dalam kuasa hayat kebangkitan, maka Dia dapat merawat
dan memuaskan kita dengan roti hidup. Dalam peristiwa orang yang haus dalam
Yohanes 7, Tuhan merupakan air hidup untuk meleraikan haus mereka. Setelah
Tuhan dimuliakan, Roh pemberi hayat menjadi air hayat. Tuhan harus disalibkan
dan dibangkitkan, dan dalam kebangkitan-Nya itu Tuhan telah menjadi air hidup
yang meleraikan haus kita.
Mengapa Tuhan menunggu dua hari setelah mendengar
kabar tentang sakitnya Lazarus dan bukannya segera pergi? Dengan tegas
dikatakan bahwa Tuhan menunggu selama dua hari karena Dia bukan hanya ingin
menyembuhkan orang, melainkan juga ingin menghidupkan orang. Tuhan menyembuhkan
dengan menghidupkan.
Jadi, prinsip hayat melalui kebangkitan adalah Tuhan
selalu menghidupkan orang yang mati. Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan akan
menyembuhkan Anda? Tidak! Tuhan akan menghidupkan Anda. Tuhan tidak pernah
datang untuk memperbaiki Anda atau membetulkan perilaku Anda. Dia senantiasa
datang untuk menghidupkan Anda. Maksud Tuhan satu-satunya adalah menyalurkan
diri-Nya kepada Anda sebagai hayat yang menghidupkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment