Hitstat

13 February 2020

Yohanes - Minggu 13 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 12:4-24
Doa baca: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh. 12:24)


Visi Biji Gandum


Dalam Yohanes 12:4-24, kita dapat melihat bagaimana prinsip perkembangbiakan hayat. Bukan melalui kesempatan emas dan juga penerimaan dari orang banyak, namun melalui kematian. Kita juga dapat menyebutnya dengan mati dan bangkit.

Dalam Yohanes 12:12-19, terdapat sebuah kontras. Di sana terlihat seperti sebuah masa keemasan bagi Yesus, untuk mendirikan kerajaan bagi diri-Nya. Ketika itu, Yesus baru saja melakukan mukjizat membangkitkan Lazarus dari kematian. Hal ini tentu adalah sebuah mukjizat yang mengejutkan semua orang. Lazarus yang telah mati empat hari dibangkitkan oleh Yesus.

Mukjizat ini membuat Yesus demikian diterima oleh mereka, dan mereka memuji-muji “Dia sebagai yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” Dengan kehormatan yang Ia miliki saat ini, Ia seolah tidak memperhatikannya. Mengapa? Bagi tujuan-Nya untuk menghasilkan dan mengembangbiakkan gereja, Tuhan tidak menggunakan jalan dengan menerima penyambutan dan penghormatan karena gereja tidak dihasilkan dan tidak berkembang dengan jalan yang demikian.

Lalu, bagaimana cara gereja dihasilkan dan berkembang? Caranya diwahyukan oleh Yesus dalam Yohanes 12:24. Ia mengatakan bahwa perkembangan hayat perlu melewati proses jatuh ke dalam tanah dan mati. Tanpa penaburan dan kematian, maka tidak akan ada perkembangbiakan hayat. Jalan pelipatgandaan hayat adalah jatuh ke tanah dan mati.

Hari ini, mungkin kita berpikir bahwa hayat di dalam kita dapat berkembang biak dengan cepat dan tidak perlu melewati proses kematian. Hal ini salah! Yang berkembang biak di sana bukanlah hayat. Hal ini sama seperti bunga tiruan. Bunga tiruan dihasilkan dengan cepat dan tanpa proses kematian, namun, bunga semacam ini hanya memiliki penampilan luaran, tanpa hayat di dalam. Bunga manakah yang kita kejar?


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 26

No comments: