Pembacaan
Alkitab: Yoh. 13:12-17
Doa
baca: “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,
supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yoh.
13:15)
Pembasuhan Kaki dalam Hidup Gereja
Dalam kehidupan keluarga, orang yang paling banyak
bekerja, paling banyak terkena kotoran. Fakta yang sama ini terdapat pula dalam
hidup gereja. Semakin berat tanggung jawab kita, semakin banyak pula kotoran
yang melekat kepada kita, karena semakin banyak orang yang harus kita hubungi.
Semakin kita terlibat dalam kepempimpinan, kita tidak dapat menghindar dari
menjamah situasi-situasi tertentu dan berbicara kepada orang-orang tertentu.
Orang-orang yang mempunyai masalah akan mendatangi kita, bahkan sampai
berkali-kali dan tidak mau meninggalkan kita. Hal sedemikian dapat membuat kita
marah dan menjadi kotor. Maka, perlu ada sebuah pembasuhan kaki.
Pembasuhan kaki memerlukan sejumlah besar hayat untuk
menyuplai orang lain. Ingatlah, pembasuhan kaki adalah dengan air, bukan dengan
darah. Air berarti Roh, firman hayat, dan hayat yang di dalam. Kalau kita
dipenuhi dengan air hayat, secara otomatis kita akan membasuh kaki orang lain
begitu kita berada bersama mereka, bahkan tanpa kita sadari. Dalam prinsip yang
sama, ketika kita bersama dengan kaum beriman yang penuh dengan air hidup, kaki
kita akan terbasuh. Dengan demikian, kita akan dibawa ke dalam persekutuan yang
menyenangkan. Betapa kita perlu hal ini! Di antara kita perlu banyak orang yang
penuh dengan air hidup yang dapat membasuh orang lain.
Persekutuan satu sama lain dapat dipertahankan hanya
melalui adanya pembasuhan kaki di dalam kasih kepada orang lain. Ini sangatlah
riil untuk mempertahankan kehidupan gereja. Tanpa pembasuhan kaki rohani,
kehidupan gereja tak dapat dipertahankan karena persekutuan bisa dirusak oleh
sentuhan dunia. Jadi, di satu pihak, setiap hari perlu pembasuhan kaki oleh
Tuhan sendiri; di pihak lain, perlu saling membasuh di antara kaum beriman.
Demikian, kita dapat memelihara kehidupan gereja senantiasa segar,
menyenangkan, dan lincah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment