Hitstat

01 February 2020

Yohanes - Minggu 11 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 10:30-42
Doa baca: “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh. 10:30)


Kristus sebagai Segala Sesuatu


Hayat yang kekal adalah untuk kehidupan kaum beriman. Tangan Bapa, yang dengannya Ia memilih di dalam kasih-Nya menurut tujuan-Nya (Yoh. 17:23; 6:38-39), dan tangan Putra, yang dengannya Ia menyelamatkan menurut anugerah-Nya, guna merampungkan kehendak Bapa (1:14; 6:37), keduanya memiliki kekuatan pemeliharaan yang melindungi kaum beriman. Hayat yang kekal tidak akan layu selama-lamanya, tangan Bapa dan Putra selamanya tidak akan gagal. Itulah sebabnya kaum beriman teguh (terjamin) dan tidak akan binasa selamanya. Ketika tangan Bapa dan tangan Putra memeluk kita, Iblis tidak lagi memiliki daya apa-apa. Kita memiliki kehidupan yang ilahi dan mahakuasa.

Yohanes 10:30 mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu.” Di sini, Tuhan dengan jelas menegaskan keilahian-Nya dan bahwa Dia adalah Allah. Akhirnya, banyak orang Yahudi menganggap Yesus menghujat Allah. Mereka berusaha melindungi apa yang mereka percaya namun sebenarnya mereka juga tidak percaya. Inilah yang membuat mereka menganiaya Tuhan Yesus. Tuhan Yesus meninggalkan agama Yahudi dan mengambil kedudukan yang baru bagi Perjanjian Baru. Kita pun bersama dengan-Nya dalam kedudukan yang baru ini, berada di dalam padang rumput. Kedudukan yang baru adalah Kristus sebagai segala sesuatu bagi umat Allah. Dalam Yohanes 10:41-42, banyak orang datang kepada-Nya dan percaya kepada-Nya. Hal ini membuktikan bahwa banyak orang mengikuti Dia seperti domba yang mengikuti gembala.

Yohanes 10 adalah kesimpulan dari peristiwa orang buta yang disembuhkan. Sebelum Kristus datang, semua orang pilihan Allah ada di dalam kandang. Kini, Kristus telah datang. Zaman dalam kandang telah lewat. Kita harus meninggalkan kandang agar dapat datang kepada Kristus. Ini saat bagi kita untuk menerima Kristus sebagai padang rumput dan menikmati Dia sebagai segala sesuatu kita. Di mana ada padang rumput, ada kebebasan, juga ada suplai hayat. Kita harus hidup di dalam-Nya dan mengambil Dia sebagai segala sesuatu kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 22

No comments: