Pembacaan
Alkitab: Yoh. 11:20-40
Doa baca: “Kata Yesus
kepada Marta, 'Saudaramu akan bangkit.'” (Yoh. 11:23)
Kerjasama
bagi Kebangkitan
Marta dalam Yohanes 11 seperti juga kebanyakan orang
Kristen hari ini, memiliki banyak pengetahuan dan doktrin. Ia berkata, “Aku
tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
Memang perkataannya terdengar alkitabiah dan tepat. Tuhan lebih lanjut berkata
apakah Marta percaya bahwa Ia akan membangkitkan Lazarus, Marta menjawab, “Aku
percaya bahwa Engkaulah Mesias (Kristus), Anak Allah.” Ia percaya suatu doktrin
bahwa Tuhan adalah Kristus dan Anak Allah. Semua opini Marta tidak lain berasal
dari pengetahuan-pengetahuan yang dia miliki. Ketika kita punya banyak
pengajaran, maka kita dengan mudah mengungkapkan opini-opini kita. Bahkan Marta
berkata kepada Maria, “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.” Padahal dalam
perikop tersebut tidak tertulis perihal Tuhan memanggil Maria. Tidak hanya
Marta, Maria pun menyesali Tuhan (11:32). Tuhan tidak membantah mereka, namun
juga tidak menerima opini mereka. Mereka tidak mengerti bahwa asal ada Tuhan,
semuanya akan beres. Orang-orang Yahudi pun beropini – mengira Tuhan menangis
(11:35) karena kasih-Nya terhadap Lazarus. Semua opini berasal dari pikiran
manusia, milik pohon pengetahuan yang berlawanan dengan hayat.
Membaca kisah di atas, kita mengenal bahwa Tuhan
sebagai kebangkitan sanggup dan mau memberikan hayat-Nya. Namun tanpa manusia
bekerjasama, melepaskan opini-opini mereka, membiarkan Tuhan berbicara, Tuhan
tidak dapat berbuat apapun. Sebagai saudara-saudari di dalam gereja lokal kita
perlu belajar, melihat kembali apakah dalam doa, kita meminta menurut opini
kita? Kita perlu belajar menyerahkan opini kita ke dalam pertimbangan-Nya.
Ketika Tuhan menyuruh kita mengangkat “batu” itu, kita perlu mengangkatnya!
Kita sangat perlu firman-Nya dalam doa-doa kita, sehingga dalam doa, kita dapat
mengalami kebangkitan, pengubahan maut menjadi hayat. Dialah kebangkitan dan
juga hayat!
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment