Hitstat

04 November 2005

Wahyu Volume 5 - Minggu 1 Jumat

Singa Suku Yehuda Telah Menang
Wahyu 5:5-6
... “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Dalam 5:2-4 kita nampak bahwa tidak seorang pun baik yang di sorga, di bumi, atau di bawah bumi yang layak membuka gulungan kitab itu atau melihat isinya. Yohanes “menangis dengan sangat sedih, … (ay. 4).” Bila tidak ada yang layak membuka gulungan kitab itu, maka alam semesta akan menjadi sia-sia. Untuk itu, kita perlu menangis.
Sementara Yohanes menangis, salah satu di antara tua-tua itu berkata kepadanya, “Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya” (ay. 5). Tetapi, ayat 6 mengatakan, “Lalu aku melihat … seekor Anak Domba seperti telah (baru saja, TL.) disembelih.” Malaikat memperkenalkan Kristus sebagai Singa dari suku Yehuda (ay. 5), tetapi Yohanes melihat-Nya sebagai Anak Domba (ay. 6). Haleluya Kristus kita adalah Singa-Anak Domba.
Sebagai Singa, Kristus telah mengalahkan Iblis yang memberontak, dan sebagai Anak Domba, Ia telah menghapus dosa manusia yang jatuh.
Untuk mencapai maksud Allah, diperlukan seseorang yang bisa melaksanakan dan membereskan semua masalah Allah. Masalah yang dihadapi Allah adalah adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Iblis dan kejatuhan manusia ke dalam dosa. Kristus telah membereskan kedua masalah Allah tersebut. Karena itu, Ia layak membuka gulungan kitab yang berisi rencana Allah itu.

Bertanduk Tujuh Dan Bermata Tujuh

Why. 5:6

Dalam ayat 6, Yohanes berkata, “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah (baru saja, TL.) disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”
Anak Domba itu bertanduk tujuh. Tanduk mengibaratkan kekuatan untuk berperang (Ul. 33:17). Mazmur mengatakan, “Karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi” (Mzm. 89:18), “tanduk keselamatanku” (Mzm. 18:3).
Meskipun Kristus adalah Anak Domba yang menebus, tetapi Ia mempunyai tanduk untuk berperang. Anak domba seharusnya lemah lembut dan tidak memiliki tanduk. Namun Kristus sangat ajaib. Terhadap kita, Dia adalah anak domba yang dengan lemah lembut telah menebus kita. Namun terhadap musuh, dia selalu siaga dengan tanduk-Nya.
Anak Domba itu juga bermata tujuh. Mata adalah untuk memeriksa dan menyelidiki. Bahkan sekarang, mata Kristus yang menyala-nyala menyoroti kita untuk menerangi, memeriksa, membersihkan, dan menghakimi kita; ini bukan untuk menghukum kita, melainkan untuk membersihkan dan mengubah kita. Sorotan penghakiman Allah dimotivasi oleh kasih. Karena Ia mengasihi gereja, Ia datang untuk memeriksa, menerangi, menghakimi, membersihkan, dan memurnikan guna mengubah kita menjadi batu-batu permata.
Kitab ini berakhir dengan Yerusalem Baru yang dibangun dengan batu-batu permata. Dari manakah batu-batu itu? Mereka berasal dari ketujuh mata Kristus, yaitu dari Roh pemberi-hayat yang mengubah. Tak seorang pun bisa diubah menjadi batu permata tanpa mengalami pemeriksaan-Nya. Betapa kita perlu menengadah kepada Tuhan agar Ia memeriksa kita semua. Kita bukan untuk menerima doktrin dan pengajaran; kita di sini di bawah terang firman murni dan di bawah pemeriksaan ketujuh Roh itu. Kita semua perlu secara keseluruhan diperiksa, dimurnikan, dan dibersihkan. Jika keadaan kita demikian, kita pasti akan sangat berbeda dengan yang dulu. Kita pasti segera diubah.

Penerapan:
Kristus adalah Singa-Anak Domba untuk membereskan dua kesulitan besar dalam alam semesta, yaitu Iblis dan dosa. Ketika kita gagal, jatuh, dan berbuat dosa, segeralah bertobat dan mengaku dosa. Terapkan darah Anak Domba yang mengalahkan si Pendakwa itu (Why. 12:11).

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau berperang untuk menebus kita, kini Engkau sudah mengalahkan musuh dan telah merampungkan penebusan untuk kita. Terima kasih Tuhan, sebagai Singa, Engkau telah mengalahkan dan memusnahkan Iblis; dan sebagai Anak Domba, Engkau telah menghapus dosa kita.

No comments: