Hitstat

28 November 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 1 Senin

Tanda Besar Di Langit
Wahyu 12:1
“Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.”

Perempuan ini tertampak di langit dan disebut “suatu tanda besar”. Tubuh perempuan ini berselubungkan matahari, kakinya menginjak bulan, kepalanya bermahkotakan dua belas bintang. Perempuan yang luar biasa! Ia berada di bawah sinar dua belas bintang, di atas sinar bulan, dan diselubungi dengan sinar matahari. Sungguh terang benderang. Seluruhnya memancarkan terang, benar-benar cemerlang. Ia bersinar sepanjang zaman.
Matahari di sini melambangkan umat Allah dalam zaman Perjanjian Baru. Begitu Kristus, sebagai matahari yang terbit, datang dari tempat yang tinggi (Luk. 1:78 TL.), maka zaman matahari telah tiba. Sebelumnya adalah zaman bulan, yang melambangkan umat Allah dalam Perjanjian Lama. Sebelum Kristus datang, zaman itu adalah malam gelap, itulah zaman Perjanjian Lama. Itulah sebabnya bulan berada di bawah kaki perempuan itu. Bintang melambangkan nenek moyang, yaitu umat Allah sebelum Hukum Taurat diberikan. Itulah sebabnya, bintang berada di atas kepala perempuan itu sebagai mahkota.
Jadi, perempuan ini melambangkan keseluruhan umat Allah di sepanjang zaman, yaitu umat Allah sebelum Hukum Taurat, umat Perjanjian Lama, dan umat Perjanjian Baru. Kita harus sadar bahwa kita juga adalah bagian dari perempuan itu. Itulah sebabnya, hakiki, kehidupan, dan kehadiran kita seharusnya memancarkan terang bagi orang-orang di sekitar kita (Mat. 5:16), sehingga kita boleh menjadi suatu tanda bagi orang lain di sekeliling kita.

Tanda Yang Lain Di Langit
Why. 12:3,4; 13:1

Ayat 3 mengatakan, “Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar.” Dalam Kejadian 3, Iblis berwujud seekor ular kecil, tetapi di sini kita melihat bahwa ular itu telah menjadi seekor naga. Naga besar ini berwarna merah padam karena telah membunuh banyak umat Tuhan (Yoh. 8:44). Habel adalah martir pertama yang dibunuh oleh naga itu.
Naga ini memiliki penampilan yang sama dengan binatang yang keluar dari dalam laut (Why. 13:1), “berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota” (Why. 12:3b). Mereka sama-sama memiliki mahkota. Inilah tujuan Iblis. Iblis selalu ingin mendapatkan mahkota, yang melambangkan kekuasaan. Perbedaannya adalah mahkota naga itu ada di atas kepalanya, sedangkan mahkota binatang itu ada di atas tanduknya. Kepala mengontrol, sedangkan tanduk melaksanakan. Tanduk patuh kepada perintah kepala. Kemana pun kepala bergerak, tanduk akan ikut. Ini berarti naga merah padam yang besar ini mengontrol semua tingkah laku binatang yang keluar dari dalam laut itu. Inilah Iblis yang akan mengontrol seluruh aktivitas Antikristus.
Ayat 4 mengatakan, “Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.” Arti “ekor” adalah dusta, menipu orang (Bd. Yes. 9:14). Perhatikan juga bahwa kata “naga” atau “dragon” dalam bahasa Inggrisnya bisa dipisah menjadi “drag-on”, yang berarti menyeret-nyeret sesuatu. Siapakah yang ditipu dan diseret oleh naga itu? Bintang-bintang di langit. “Bintang-bintang di langit” melambangkan malaikat-malaikat (Ayb. 38:7; Yes. 14:12; Why 2 dan 3). Sepertiga dari para malaikat di sorga diseret oleh dusta/tipuan naga itu. Kini mereka menjadi malaikat-malaikat jatuh yang mengikuti naga itu dan memberontak kepada Allah. Kita harus berhati-hati, karena seringkali naga itu juga menyeret kita dengan tipu dayanya. Agar tidak terseret olehnya, kita perlu bersifat surgawi. Ketika Tuhan mengutuk ular itu, Ia mengganjarnya dengan makan debu tanah seumur hidupnya (Kej. 3:14). Selama kita bersifat debu, bumiah, kita adalah santapan si ular. Tetapi jika kita bersifat surgawi, si ular tidak mampu menelan kita.

Penerapan:
Saudara saudari berapa orang di sekitar kita yang mengakui bahwa kita adalah orang Kristen yang sejati, bukan sekedar ‘Kristen KTP’ atau ‘Kristen mingguan’ atau bahkan ‘Kristen tahunan’? Marilah kita bertobat sehingga melalui diri, tutur kata, tindak tanduk, pekerjaan dan keluarga kita, terang Tuhan dapat memancar dengan leluasa, bebas, dan unggul.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih. Aku dahulu berada dalam kegelapan namun sekarang berada dalam terang. Bahkan aku boleh menjadi terang dunia itu. Berkati aku setiap hari, agar aku boleh menjadi terang bagi keluarga, saudara, teman, dan bahkan setiap orang yang aku jumpai.

No comments: