Hitstat

26 November 2005

Wahyu Volume 5 - Minggu 4 Sabtu

Akhir Dari Segala Perkara Negatif
Wahyu 11:18
“ … dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.”

Sangkakala ketujuh juga mencakup pembinasaan pembinasa bumi. Ayat 18 mengatakan bahwa Kristus akan “membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi”.
Pembinasa bumi adalah Babel besar (18:2-3), antikristus (13:3), nabi palsu (13:14), dan Iblis (20:7-10), serta pengikut mereka (17:12-24; 19:19; 20:8-9). Mereka semua akan dibinasakan pada saat sangkakala ketujuh itu, yaitu di dalam perang Harmagedon.
Sesungguhnya, Tuhan akan menanggulangi Iblis sebanyak dua kali, pertama dengan mengikatnya dan melemparkannya ke dalam jurang maut sebelum Kerajaan Seribu Tahun, dan kedua dengan melemparkannya ke dalam lautan api setelah Kerajaan Seribu Tahun.
Antikristus, nabi-nabi palsu, dan para pengikut mereka, yang sebagian di antaranya akan menjadi “kambing” dalam Matius 25, akan dilemparkan ke dalam lautan api mendahului Iblis (Why. 19:20; Mat. 25:41); Iblis akan disekap dalam jurang maut selama seribu tahun, dan akhirnya akan dilemparkan ke dalam lautan api.
Pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, semua orang yang tidak percaya yang telah mati juga akan dilemparkan ke lautan api (20:15). Pada saat itu, setiap perkara negatif dalam alam semesta ini akan disapu bersih.

Kita Ada Di Dalam Pembangunan Allah
Why. 11:19

Ayat 19 membukakan suasana di surga setelah sangkakala ketujuh ditiup. Ayat ini mengatakan, “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.” Di sini, dalam ayat ini, yang dilanjutkan oleh 15:5, kita nampak bahwa Bait Suci Allah terbuka.
Takhta dengan pelangi dalam 4:2-3 adalah pusat dari seluruh penghakiman yang dilaksanakan atas bumi dalam pasal 6-11, sedangkan Bait Suci dengan tabut dalam ayat ini merupakan pusat dari semua penggenapan Allah dalam alam semesta yang dilaksanakan dalam pasal 12-22.
Takhta beserta pelangi, pusat dari bagian yang pertama, adalah untuk penghakiman Allah. Bait dengan tabutnya, pusat dari bagian yang kedua, adalah untuk pembangunan Allah. Pertama-tama, di segi negatifnya, kita mempunyai penghakiman Allah; dan kedua, di segi positifnya, kita mempunyai pembangunan Allah. Penghakiman Allah sepenuhnya digenapi dalam bagian pertama kitab ini (telah kita bahas dalam edisi ini).
Pikiran utama dari bagian kedua adalah pembangunan Allah. Lalu siapakah bait itu? Umat Allah, terutama gereja. Siapakah tabut itu? Kristus. Karena itu, pusat pembangunan Allah dalam kekekalan adalah Kristus dan gereja. Kita bukan berada di bawah takhta dengan pelanginya — kita ada di dalam bait bersama Allah. Kita tidak berada di bawah penghakiman Allah — kita ada di dalam pembangunan Allah. Antikristus dan semua orang yang tidak percaya ada di bawah takhta Allah dan pelangi itu, tetapi kita di sini, ada di dalam bait dengan tabutnya, dalam pembangunan Allah beserta Kristus.
Betapa jelas terang yang ditunjukkan Allah kepada kita! Dalam bagian yang pertama setelah peniupan sangkakala ketujuh, segala rahasia itu telah berlalu, semua penghakiman telah dilaksanakan, dan semua pelaksanaan administrasi Allah telah digenapi. Hanya satu perkara yang akan terus dilanjutkan — pembangunan Allah. Karena itu, pemandangan, suasana, penglihatan di surga juga berubah, dari takhta dengan pelangi diganti dengan bait dan tabut.

Penerapan:
Segala perkara negatif akan dilemparkan ke dalam lautan api. Jika kita memiliki banyak perkara negatif, kita pasti akan menderita kerugian kelak. Marilah kita bereskan dan singkirkan semua perkara negatif di atas diri kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terangi aku Tuhan agar aku tidak menyimpan perkara negatif di hatiku, di keluargaku, dan di rumahku. Aku mau menyingkirkan semua yang tidak Engkau perkenan. Belaskasihi aku Tuhan, agar aku dapat memberikan tempat yang utama hanya kepada-Mu.

No comments: