Hitstat

11 November 2005

Wahyu Volume 5 - Minggu 2 Jumat

Allah Melindungi Umat Tebusan-Nya
Wahyu 7:9
“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.”

Allah berjanji memberi Abraham keturunan sebanyak bintang-bintang di langit dan pasir di tepi laut (Kej. 22:17). Orang-orang Kristen, adalah umat surgawi, diwakili oleh bintang-bintang, sedangkan orang-orang Israel, adalah umat yang bumiah, diwakili oleh pasir di tepi laut.
Cara Allah melindungi umat yang bumiah, orang-orang Israel pilihan-Nya, dari kesusahan besar, adalah dengan memeteraikan mereka dan membiarkan mereka di bumi. Ia tidak akan mengangkat mereka dari bumi.
Namun, cara Allah melindungi umat surgawi-Nya, kaum saleh tebusan-Nya, dari kesusahan besar, bukan dengan menaruh mereka di bumi, melainkan dengan cara mengangkat mereka (Why. 7:9-15). Itulah sebabnya sebelum Allah membuka meterai ketujuh, Yohanes telah melihat kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba.
Saudara saudari, Tuhan memang sangat ingin mengangkat kita dan meluputkan kita dari kesusahan besar, tetapi jika kita tidak bersyarat, Ia terpaksa meninggalkan kita di bumi untuk mengalami kesusahan besar.
Allah tidak sembarangan mengangkat orang. Tuhan akan datang dengan sembunyi seperti seorang pencuri kepada orang yang mengasihi Dia, dan akan membawa mereka sebagai mustika-Nya. Apakah kita cukup berharga untuk dicuri Tuhan? Karena itu, marilah kita selalu berjaga-jaga.

Orang-Orang Yang Keluar Dari Kesusahan Besar
Why. 7:9-14

alam ayat 9 kita nampak kumpulan besar orang banyak itu “memakai jubah putih” karena mereka “telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (ay. 14). “Jubah” di sini dalam bentuk jamak, melambangkan kebenaran perbuatan kaum beriman. “Putih” menunjukkan bahwa perbuatan mereka murni dan sudah diperkenan Allah melalui penyucian dalam darah Anak Domba.
Ayat 10 mengatakan, “Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi (ada pada, TL.) Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!’” Pujian nyaring ini menyatakan bahwa mereka penuh dengan rasa syukur atas karunia keselamatan Allah.
Berbicara tentang orang banyak yang tercantum dalam ayat 9, salah seorang dari tua-tua berkata, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar” (Why. 7:14). Kesusahan besar di sini mengacu kepada kesusahan dalam pengertian yang umum, bukan kesusahan besar dalam meterai ketujuh. Setiap orang tebusan Allah akan mengalami berbagai kesulitan, penderitaan, penganiayaan, dan kesesakan. Tak seorang Kristen pun bisa menghindar dari hal-hal tersebut.
Di dalam roh, sebagai orang Kristen, kita adalah orang yang menikmati; tetapi dari segi jasmani, kita adalah orang yang menderita. Namun, suatu hari kita akan keluar dengan jaya dari kesusahan besar itu dan berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba.
Setiap orang dalam kumpulan besar pada pasal ini memegang daun palem, melambangkan kemenangan mereka atas kesengsaraan yang mereka alami karena Tuhan (Why. 7:9, lihat Yoh. 12:13). Pohon palem juga adalah tanda kepuasan karena mendapat dirisan (Kel. 15:27). Tangkai pohon palem dipakai pada hari raya Pondok Daun. Pada hari raya itu, umat Allah bersukaria karena puas menikmati (Im. 23:40; Neh. 8:15). Hari raya Pondok Daun merupakan suatu lambang yang akan digenapi oleh kumpulan besar orang banyak yang ditebus Allah ini. Mereka akan menikmati hari raya Pondok Daun yang kekal. Dalam Bait Allah, mereka akan semarak bagaikan pohon palem (Mzm. 92:13-14).

Penerapan:
Kita jangan berharap menghadapi kesusahan besar. Kita perlu bertumbuh terus hingga matang, bertumbuh terus hingga terangkat, bertumbuh terus hingga kita sampai ke hadirat-Nya. Satu-satunya tempat kita bisa bertumbuh adalah gereja, karena di sanalah ada Kristus sebagai padang rumput kita.

Pokok Doa:Tuhan, Engkau ingin mengangkat kami sebelum kesusahan besar. Engkau akan membuat kami berada dalam keadaan menikmati rawatan-Mu dan penggembalaan-Mu sampai kekal. Betapa menyenangkan hal ini! Oh Tuhan Yesus, buatlah kami juga merespon hal ini. Ingatkan kami agar terus berjaga-jaga, juga melayani-Mu dengan setia. Jangan biarkan hati kami sarat dengan pesta pora dan kemabukan. Oh Tuhan, sadarkanlah kami setiap saat.

No comments: