Hitstat

02 August 2008

Markus Volume 6 - Minggu 4 Sabtu

Kematian Kristus yang Unggul (2)
Ibrani 9:14a
Terlebih lagi darah Kristus, yang melalui Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tidak bercacat

Ayat Bacaan: Yoh. 19:30; Mat. 27:45, 51-53; 1 Ptr. 3:18; Yoh. 1:29; 2 Kor. 5:14; Ibr. 9:12, 14

Keempat, ketika Kristus mati, Dia berkata, “Sudah selesai!” (Yoh. 19:30). Ketika seorang manusia biasa mati, itu adalah akhir dari karirnya. Tidak peduli betapa hebatnya seseorang, begitu dia meninggal dunia maka pekerjaannya telah berhenti. Namun kematian Kristus bukanlah akhir Kristus; sebaliknya, itu adalah puncak pekerjaan-Nya. Kematian bukannya menandakan kesudahan pekerjaan-Nya, tetapi kematian yang bermakna dalam dan mengacu kepada keberhasilan yang besar.
Kelima, kematian Kristus merupakan peristiwa yang menggambarkan sifat adikodrati dari kematian-Nya. Kematian makhluk-makhluk hidup yang fana adalah kematian para pendosa karena dosa-dosa mereka sendiri; tetapi kematian Kristus adalah kematian Allah dalam keinsanian bagi para pendosa. Dengan demikian, itu adalah kematian yang luar biasa (Mat. 27:45, 51-53).
Keenam, Alkitab menyatakan bahwa Kristus mati sebagai Pengganti bagi semua pendosa (1 Ptr. 3:18) dan memberikan diri-Nya kepada Allah sebagai kurban untuk dosa seluruh dunia (Yoh. 1:29; 1 Yoh. 2:2). Ketika Kristus tergantung di atas salib, Allah meletakkan dosa-dosa seluruh dunia ke atas-Nya dan menganggap-Nya sebagai satu-satunya pendosa yang mati menggantikan semua manusia (2 Kor. 5:14).
Terakhir, khasiat kekal dari kematian Kristus yang bersifat menebus adalah bukti bahwa Kristus adalah Allah. Kematian Kristus yang menggantikan para pendosa menggenapkan penebusan yang kekal bagi kita (Ibr. 9:12, 14). Darah yang dicurahkan oleh Kristus bagi kita di atas salib bukan hanya darah manusia Yesus, tetapi juga darah Anak Allah (1 Yoh. 1:7), bahkan “darah Allah sendiri” (Kis. 20:28). Karena itu darah tersebut membasuh kita dari setiap dosa.
Ingatlah bahwa darah Kristus sanggup membersihkan segala dosa dan pelanggaran kita (1 Yoh. 1:9). Janganlah kita menjauhi-Nya apabila kita jatuh dalam dosa, sebaliknya kita perlu mengakui segala pelanggaran kita, maka kita akan sekali lagi mengalami khasiat darah-Nya dalam kehidupan kita. Darah yang ditumpahkan Tuhan, bukanlah darah seorang martir, melainkan darah yang menebus seluruh umat manusia.

No comments: