Hitstat

08 August 2008

Markus Volume 7 - Minggu 1 Sabtu

Menjadi yang Sulung di Antara Banyak Saudara
Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:14-18; 1 Yoh. 14:9; Kis. 13:33; 1 Ptr. 1:3; Yoh. 20:17; Ibr. 2:10-12

Dalam kekekalan, Kristus adalah Putra Tunggal Allah (Yoh. 1:18). Sebagai Putra Tunggal Allah, Kristus memiliki keilahian tetapi tidak memiliki keinsanian; Dia swa-ada dan kekal ada. Ketika diutus Bapa ke dalam dunia, Kristus masih berstatus sebagai Putra Tunggal Allah (1 Yoh. 4:9; Yoh. 1:14). Akan tetapi melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, Kristus dilahirkan kembali menjadi Putra sulung Allah (Kis. 13:33). Di dalam kebangkitan, sebagai Putra sulung Allah, Kristus memiliki keinsanian dan keilahian.
Ketika Kristus bangkit, pada saat itu juga semua orang beriman-Nya dibangkitkan bersama-Nya dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah (1 Ptr. 1:3). Melalui kelahiran kembali ini, kita berbagian dalam hayat dan sifat Allah. Inilah yang menjadi dasar mengapa kita disebut sebagai saudara-saudara Kristus. Roma 8:29 memberi tahu kita bahwa Putra tunggal Allah menjadi yang sulung di antara banyak saudara. “Putra sulung” menyiratkan bahwa setelah Kristus, masih ada putra-putra yang lain. Sekarang, Allah bukan hanya mempunyai satu Putra, tetapi banyak putra. Kristus mempunyai berjuta-juta saudara. Selama dua puluh abad ini, banyak orang yang telah dilahirkan kembali sehingga mereka menjadi putra-putra Allah. Semua putra ini adalah saudara-saudara dari Putra sulung Allah (Yoh. 20:17; Ibr. 2:10-12). O, betapa hebat dan luar biasanya keputraan ini!
Hari ini banyak pasangan dengan berbagai alasan tidak ingin memiliki lebih dari dua anak. Tetapi, mengapa Allah menghendaki memiliki banyak putra? Allah mendambakan banyak putra karena Dia mendambakan ekspresi yang penuh. Semakin banyak seorang ayah memiliki anak, semakin banyak pula ekspresinya. Semakin banyak dilahirkan putra-putra Allah, semakin banyak pula Allah diekspresikan. Inilah sebabnya kita perlu memberitakan Injil dan menggembalakan kaum imani yang baru, supaya mereka menjadi pertambahan dari ekspresi Allah. Hari ini gereja adalah miniatur ekspresi ini (Ef. 1:23), tetapi Yerusalem Baru dalam kekekalan yang akan datang akan menjadi manifestasi akhir dari ekspresi ini (Why. 21:11). Inilah harapan mulia putra-putra Allah dan waktu yang dinanti-nantikan oleh semua makhluk.

No comments: