Hitstat

22 August 2008

Markus Volume 7 - Minggu 3 Sabtu

Tinggal di Dalam Kristus, Persona yang Hidup
1 Yohanes 2:28
Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:29; 1 Kor. 15:3-4; Gal. 2:20

Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Juruselamat umat manusia. Kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, Dia datang ke bumi dan hidup sebagai seorang manusia sejati. Kehidupan-Nya adalah kehidupan manusia sempurna, yang menunjukkan standar moralitas tertinggi. Setelah menempuh kehidupan manusia tanpa dosa selama tiga puluh tiga setengah tahun, Dia terpaku di atas salib untuk menghapus dosa semua umat manusia (Yoh. 1:29). Alkitab mengatakan bahwa Kristus masuk ke dalam kematian selama tiga hari, tetapi Dia tidak menetap di sana. Pada hari ketiga, Dia bangkit secara jasmani dan rohani (1 Kor. 15:3-4).
Orang banyak yang bersaksi tentang kebangkitan Kristus, yang melihat dan berbicara serta berjalan dengan-Nya, adalah kesaksian yang kuat terhadap suatu fakta sejarah yang tetap tidak tergoyahkan sejak dua ribu tahun yang lalu (1 Kor. 15:5-7). Sokrates mati; Napoleon mati; Alexander Agung mati; Konfusius pun mati, dan semuanya mati. Tetapi, Yesus Kristus hidup! Kuburan-Nya adalah sebuah kuburan yang kosong, dan hari ini, Dia hidup di dalam roh berjuta-juta orang.
Apakah kekristenan yang sejati? Kristus hidup di dalam kita! Apakah kehidupan orang Kristen? Bukan lagi aku, melainkan Kristus (Gal. 2:20). Bagi kita, Kristus bukan sekedar suatu tokoh besar dalam sejarah masa lampau, tetapi persona yang hidup di dalam kita, persona yang dapat kita perhidupkan. Semua tokoh agama telah mati, sehingga tokoh tersebut dan ajarannya menjadi dua hal yang terpisah. Tetapi Kristus berbeda. Kristus yang bangkit kini berwujud Roh dan terkandung di dalam firman-Nya. Mustahil memisahkan Kristus yang hidup dengan pengajaran-Nya. Artinya, tidak seorang pun dapat melaksanakan pengajaran-Nya terlepas dari persona Kristus sendiri.
Oleh sebab itu, baik doa, pembacaan Alkitab, ibadah, dan pelayanan kita tidak bisa lepas dari persona Kristus yang hidup (1 Yoh. 2:28). Tanpa Dia, semuanya kosong dan sia-sia. Apa pun yang kita lakukan haruslah di dalam Dia, oleh Dia, dan kepada Dia, barulah bernilai di hadapan Allah. Allah hanya memperhatikan Kristus. Apa yang di luar Kristus tidak terhitung apa-apa.

No comments: