Hitstat

11 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 3 Sabtu

Allah Memakai Kegagalan Daging Kita
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil...

Ayat Bacaan: Rm. 8:28

Kita semua harus sungguh-sungguh menuntut untuk berkuasa atas dosa, maut, dan Iblis. Namun, meskipun kita mungkin berusaha dengan rajin untuk berkuasa dalam hayat atas tiga musuh ini, kita bukannya berhasil malah semakin gagal. Jangan putus asa. Selama kita mengasihi Tuhan dan mencari Dia, Dia bahkan akan memakai kegagalan-kegagalan kita untuk lebih menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Banyak dari antara kita dapat bersaksi bahwa kita mendapatkan Tuhan lebih banyak melalui kegagalan-kegagalan kita daripada melalui keberhasilan kita. Kegagalan-kegagalan kita menekan kita kepada Tuhan dan membuat kita terpaksa masuk ke dalam roh. Akhirnya, dengan berpaling ke roh dengan cara terpaksa demikian, kita akan dijenuhi sepenuhnya dengan Tuhan. Tanpa bantuan yang disampaikan oleh daging yang penuh dosa, dan buruk ini, kita tidak akan demikian sungguh-sungguh untuk mendapatkan Tuhan atau memiliki Dia tergarap ke dalam kita.
Meskipun kita tahu kita harus menjadi kudus, rohani, dan menang, tetapi kita segera gagal dan masuk ke dalam penderitaan. Sasaran kita adalah kekudusan, kerohanian, dan kemenangan. Tetapi sasaran Allah adalah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Selama Allah memiliki kesempatan untuk menggarapkan diri-Nya ke dalam diri kita, Dia tidak akan banyak memperhatikan apakah keadaan kita itu sempurna atau miskin. Seringkali Dia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan apa yang Dia dambakan di dalam kita ketika keadaan kita sangat kasihan. Ketika situasi dan keadaan kita sempurna, kita mungkin tertutup bagi pekerjaan Tuhan yang batiniah. Tetapi ketika kita berada di dalam keadaan atau situasi yang sulit, maka Allah akan dapat lebih menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita dari pada ketika keadaan kita baik. Alasan untuk hal ini adalah karena ketika kita berada di dalam situasi yang sulit, kita lebih terbuka kepada Tuhan, lebih rela untuk berpaling kepada-Nya, dan lebih rela untuk membiarkan Dia menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Dengan cara demikianlah kita akan semakin bertumbuh di dalam Dia.

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. (Mzm. 119:71)

No comments: