Hitstat

18 December 2010

Roma Volume 4 - Minggu 4 Sabtu

Roh Membantu Kita dalam Kelemahan Kita
Roma 8:26a
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa

Ayat Bacaan: Rm. 8:26

Apakah arti kata-kata “demikian juga”? Mengapa Paulus mengatakannya? Frase kata “demikian juga” mencakup banyak hal yang tercantum dalam beberapa ayat sebelumnya -- menantikan, mengharapkan, mengeluh, tekun, dan lain sebagainya. Tatkala kita mengeluh, Roh Kudus pun mengeluh; kita menantikan, Ia pun menantikan; kita mengharapkan, Ia pun mengharapkan. Kita bagaimana, Ia pun bagaimana. Demikian juga, Roh itu membantu kita. Sungguh indah penghiburan ini! Setiap kali kita mengeluh, menantikan, mengharapkan, Ia pun melakukan hal yang sama. Ia sama seperti kita. Bila kita menjadi lemah, Ia kelihatannya lemah juga, walau sebenarnya Ia tidak lemah. Ia menaruh simpati atas kelemahan kita. Karena kelemahan kita, Ia pun kelihatannya menjadi lemah. Dengan demikian Ia baru bisa turut menanggung kelemahan kita. Ia mengambil bagian dalam kelemahan kita dengan maksud membantu kita. Roh itu tidak meminta agar kita bersatu de-ngan Dia, melainkan Ia datang bersatu dengan kita. Roh itu tidak berkata, “Mari naik ke atas standar tertinggi untuk bersatu dengan Aku.” Tidak seorang pun di antara kita dapat melakukannya.
Kalau ada seseorang ingin mendekati seorang anak kecil, ia berbuat se-perti anak kecil itu. Tidak seharusnya berkata, “Hai bocah, aku adalah seorang raksasa yang akan membantumu.” Kalau Ia berbuat begitu, anak kecil itu akan memandangnya dan berkata, “Aku tidak menyukai engkau, engkau terlalu berbeda dengan aku.” Ia harus menciutkan dirinya menjadi serupa dengan anak kecil itu dan berkata, “Bolehkah aku bermain denganmu?” Bila saya berkata demikian, anak kecil itu pasti dengan senang hati menjawab, “Baik sekali! Marilah kita bermain bersama.”
Dalam kehidupan gereja, saudara saudari yang senior harus membantu saudara saudari muda. Saudara saudari yang senior perlu membantu sambil bersatu dalam kelemahan mereka yang lebih muda. Kita semua tidak ada yang begitu kuat. Kita semua sedang mengeluh dan mengharapkan, “Oh Tuhan, sampai kapan kami menantikan-Mu?” Namun, Roh Kudus menyertai kita dan selalu membantu kita sambil bersatu dalam corak kita.

Imam Besar.. .kita.., bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.. sama seperti kita, Ia telah dicobai... (Ibr. 4:15)

No comments: