Hitstat

20 December 2010

Roma Volume 5 - Minggu 1 Senin

Segala Sesuatu Bekerja Sama
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Ayat Bacaan: Rm. 8:17; Ef. 4:13; Mat.10:30

Allah menghendaki kita menjadi putra-putra yang bertumbuh dewasa, sehingga kita dapat mewarisi segala hakiki-Nya dalam alam semesta, mengekspresikannya dan berkuasa bagi-Nya di bumi. Roma 8:17 mengatakan, “Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,..yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,..” (Tl.). Untuk menjadi ahli waris yang sah, kita perlu bertumbuh dari anak menjadi putra, dan dari putra bertumbuh menjadi ahli waris. Pertumbuhan yang sejati dari setiap jenis hayat tergantung pada kesusahan dan penderitaan. Semakin banyak penderitaan yang kita alami, semakin cepat pertumbuhan dan kedewasaan kita. Untuk bertumbuh, tanaman di ladang bukan hanya memerlukan air dan pupuk, namun juga cahaya matahari. Terik matahari yang membuat tanaman menderita, justru membakar tanaman itu hingga matang dan berbuah. Demikian juga, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendewasakan kita. Istilah “segala sesuatu” dalam Roma 8:28 dalam bahasa Yunaninya berarti segala manusia, urusan, benda, dan segala-galanya. Dari berapa helai rambut kita sampai berapa anak yang perlu kita miliki, Allah mengetahuinya (Mat.10:30). Karena itu, tidak perlu mengeluh tentang anak-anak kita, karena Allah memberikan anak-anak itu tidak lebih banyak atau lebih sedikit dari keperluan kita. Entah kita mendapatkan anak yang penurut atau yang nakal, laki-laki atau perempuan, Allah berdaulat. Dia mengatur segala manusia, segala urusan, dan segala benda, bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Dalam setiap pengaturan-Nya, Allah tidak pernah keliru. Mungkin kita merasa bahwa lingkungan kita merupakan suatu penderitaan, tetapi sebenarnya itu adalah berkat. Dibalik situasi penderitaan itu tersembunyi perkataan-perkataan-Nya. Jangan melihat satu perkara dari permukaannya saja, tetapi setiap perkara perlu membuat kita berjumpa Allah. Segala keperluan kita untuk pertumbuhan hayat, sudah disediakan oleh Allah dalam kedaulatan-Nya. Jadi, tatkala kita mengalami penderitaan dan kepedihan, kita harus berkata, “Hal ini bukan suatu penderitaan atau kepedihan bagiku, tetapi pengaturan Allah. Itulah berkat, agar aku dapat bertumbuh dan beroleh keputraan yang penuh.”

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. (1Kor. 10:13b)

No comments: