Hitstat

31 December 2010

Roma Volume 5 - Minggu 2 Jumat

Firman Itu Dekat Kepadamu
Roma 10:8
Tetapi apakah katanya? Demikian, “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Ayat Bacaan: Rm. 10:6-10, Ef. 6:17

Dalam Roma 10:6-7, firman itu dipakai bergantian dengan Kristus. Ini menunjukkan bahwa firman itu adalah Kristus. Kristus berinkarnasi dengan cara turun dari surga dan dibangkitkan dengan cara keluar dari alam maut; Dia telah menjadi Firman yang hidup, yakni Roh itu (Ef. 6:17). Karenanya, dalam kebangkitan, Kristus adalah Roh, juga Firman. Ia adalah Roh itu untuk kita jamah, dan adalah Firman untuk kita pahami. Kita dapat menerima-Nya, baik sebagai Roh maupun sebagai Firman. Kristus yang telah bangkit dan menjadi Roh Pemberi Hayat adalah Firman hidup yang begitu dekat dengan kita. Ia ada di dalam mulut kita, dan di dalam hati kita. Ia serupa dengan udara, atau nafas yang dapat kita hirup ke dalam diri kita. Ia begitu dekat dan tersedia. Ketika kita menggunakan mulut untuk berseru, kita menghirup-Nya dan ketika kita menggunakan hati untuk percaya, kita menerima-Nya, kita akan diselamatkan dan dibenarkan (Rm. 10:9-10). Inilah keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita dengan begitu sederhana.
“Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman, yang kami beritakan.” (Rm. 10:8). Dalam pemberitaan Injil kita, jangan mementingkan khotbahnya, tetapi kita perlu memberi tahu orang bahwa anugerah keselamatan ini ada di dalam mulutnya dan di dalam hatinya. Injil adalah masalah mulut dan hati. Hari ini banyak saudara saudari bisa bersaksi, bahwa penginjilan yang paling cepat dan manjur ialah mengajak sasaran Injil menyeru Tuhan Yesus. Kita tidak dapat meyakinkan seseorang bahwa Tuhan itu dekat kepadanya dengan cara berdebat atau berargumentasi dengannya. Semakin kita berargumentasi, Tuhan seolah-olah semakin jauh. Tetapi jika kita mengganti argumentasi dengan berseru kepada nama-Nya beberapa kali, kita akan merasa bahwa Dia itu dekat sehingga lenyaplah segala alasan dan perdebatan. Bersamaan dengan itu, ketika mereka ikut menyeru Tuhan, tanpa disadari, roh mereka terbuka; begitu roh mereka terbuka, Roh Tuhan yang hidup segera memasuki roh mereka sehingga mereka beroleh selamat. Sangat ajaib, sebelum menyeru Tuhan Yesus, ia mengingkari adanya Allah; setelah menyeru Tuhan Yesus, ia mengakui bahwa Allah itu ada.

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. (Mzm. 145:18)

No comments: