Hitstat

01 January 2011

Roma Volume 5 - Minggu 2 Sabtu

Kaya Bagi yang Berseru Kepada-Nya
Roma 10:12b-13
… Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Ayat Bacaan: Ef. 3:8; Rm. 9:21,23; Rat. 3:55-57; Kel. 2:23, Mzm. 81:11, Zef. 3:9; 2 Tim. 2:22

Perkara menyeru nama Tuhan bukan hanya untuk keselamatan, tetapi juga jalan bagi kita untuk menerima kekayaan Kristus. Allah memilih, menebus, membenarkan, menguduskan, menyerupakan, dan memuliakan kita dalam Kristus adalah agar kita bisa menikmati kekayaan-Nya yang tidak terduga (Ef. 3:8). Rahasia kenikmatan ini adalah menyeru nama-Nya. Roma 9:21 dan 23 mengatakan bahwa berdasarkan pemilihan-Nya, kita yang dipanggil-Nya, telah dijadikan bejana belas kasihan-Nya, yang dipersiapkan untuk mendapatkan kehormatan dan kemuliaan. Namun, alangkah kasihannya jika bejana-bejana itu kosong tanpa isi. Kita perlu dipenuhi. Mengapa kita memiliki mulut? Kita tercipta dengan diberi mulut, untuk menyeru nama Tuhan Yesus, agar kita diisi dan dipenuhi dengan kekayaan Kristus.
Ratapan 3:55-57 mengatakan bahwa ketika kita menyeru Tuhan, Ia akan menghampiri kita; dan seruan kita kepada-Nya adalah nafas dan teriakan kita. Karena itu, berseru kepada Tuhan tidak saja berteriak kepada-Nya, bahkan melakukan pernafasan rohani (Kel. 2:23), yaitu menghembuskan segala ke-sesakan, kesakitan, tekanan, dan yang lain-lain yang ada pada kita. Berseru kepada Tuhan, tidak saja membuat kita dapat menghembuskan sesuatu yang negatif, juga menghirup Tuhan sendiri dengan segala kekayaan-Nya sebagai kekuatan, kenikmatan, penghiburan, dan perhentian kita.
Bagaimana seharusnya menyeru nama Tuhan? Pertama, kita perlu memiliki mulut yang terbuka (Mzm. 81:11). Kedua, kita harus berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni (2 Tim. 2:22). Hati kita seharusnya tidak menuntut yang lain kecuali Tuhan sendiri. Ketiga, kita harus berseru dengan bibir yang bersih (Zef. 3:9). Jika bibir kita tidak bersih dikarenakan tutur kata yang kendor, maka sulitlah bagi kita untuk menyeru nama Tuhan. Keempat, kita perlu menyeru Tuhan secara korporat (2 Tim. 2:22). Kita perlu berhimpun dengan tujuan menyeru nama Tuhan. Kita harus menyeru nama-Nya setiap hari dan sepanjang hari. Dalam situasi apa saja dan kapan saja, serulah, “O, Tuhan Yesus! O, Tuhan Yesus!”, kita akan melihat inilah jalan yang ajaib untuk menikmati kelimpahan kekayaan Tuhan.

Maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Mzm. 116:2b)

No comments: