Hitstat

19 January 2011

Roma Volume 6 - Minggu 1 Rabu

Menghadap Takhta Pengadilan Allah
Roma 14:10,12
Tetapi engkau, mengapa engkau menghakimi saudara seimanmu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah ... memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 4:5; Mat. 16:27, 25:19; Luk. 19:15; Why. 22:12

Roma 14:10 mengatakan, “Tetapi engkau, mengapa engkau menghakimi saudara seimanmu? Atau mengapa engkau menghina saudara seimanmu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.” Setiap orang yang tampil di hadapan takhta pengadilan Allah adalah orang yang telah beroleh selamat. Penghakiman ini akan memeriksa kehi-dupan dan pekerjaan kaum beriman setelah mereka beroleh selamat. Artinya, penghakiman ini bukanlah mengenai keselamatan kekal, tetapi mengenai pahala (1 Kor. 4:5; Mat. 16:27; Why. 22:12).
Penerimaan kita terhadap setiap kaum saleh sepatutnya adalah penerimaan dalam terang takhta penghakiman. Kita tidak seharusnya bertengkar dengan orang lain maupun mengkritik mereka, tetapi hendaklah kita memperhatikan diri sendiri. Suatu hari kelak, setiap orang akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah, untuk memberikan pertanggungjawaban kepada Allah. Pada saat itulah Tuhan akan berterus terang kepada kita, “Sejak beroleh selamat, pekerjaan apakah yang telah kaubangun bagi-Ku? Kayu, rumput kering, dan jerami, atau emas, perak, dan batu-batu permata?” Paulus mengatakan dengan jelas, jika pekerjaan kita tahan uji, kita akan mendapat upah, jika pekerjaan kita terbakar, kita akan menderita kerugian (1 Kor.3). Beroleh selamat adalah satu hal. Beroleh pahala atau kerugian karena hasil pekerjaan kita adalah hal lain. Semua ini sangat serius, dan tidak dapat kita remehkan.
Ada beberapa orang saleh yang mengecam kaum saleh lain yang marah-marah, tetapi ia tidak menghakimi dirinya sendiri atas seleranya pergi ke bioskop. Jika kita mengkritik orang yang marah-marah, tanpa menghakimi diri sendiri karena pergi ke bioskop, kelak di hadapan takhta penghakiman-Nya, Tuhan akan mengadakan perhitungan dengan kita. Saudara saudari, kita perlu ada satu doa di hadapan Tuhan, “Oh, Tuhan, belas kasihanilah aku. Aku tidak layak menghakimi saudaraku. Tuhan, aku mau menghakimi diriku, dan pekerjaanku.” Kita perlu mengambil satu sikap untuk tidak menghakimi kaum saleh yang lain. Manakala kita ingin menghakimi orang, kita harus ingat, Tuhan akan datang dan mengadakan perhitungan dengan kita ketika Ia kembali!

Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. (1 Kor. 4:5)

No comments: