Hitstat

09 January 2011

Roma Volume 5 - Minggu 3 Minggu

Membedakan Kehendak Allah
Roma 12:2
...tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ayat Bacaan: Rm. 12:2; Ibr. 10:7

Kita perlu pembaruan pikiran dan pengubahan jiwa, supaya kita dapat “membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.” Apakah kehendak Allah? Kehendak Allah adalah memiliki kehidupan Tubuh, kehidupan gereja. Jangan kita menerapkan kehendak Allah dalam Roma 12:2 untuk keadaan insani pribadi kita, misalnya dalam hal pernikahan, mencari pekerjaan, atau mencari rumah. Ada beberapa orang berdoa demikian, “O, Tuhan, aku ingin membeli sebuah rumah baru, bagaimana kehendak-Mu? Harus ada berapa kamar tidur dan kamar mandi? Seharga berapa? O, Tuhan, aku ingin mengetahui kehendak-Mu.” Lupakanlah doa-doa semacam itu! Sebab semakin kita berdoa demikian dan mencari kehendak Tuhan, kita akan semakin berada di luar kehendak-Nya, dan terperosok ke dalam kegelapan.
Kehendak yang dikatakan dalam Roma 12:2, adalah menempuh kehidupan gereja. Rumah yang kita beli, pekerjaan yang kita cari, dan orang yang Anda nikahi, semuanya harus tergantung pada kehidupan gereja. Bahkan pakaian yang hendak kita pakai juga harus tergantung pada kehidupan gereja. Kalau sikap kita benar terhadap kehidupan gereja, kita akan tahu apakah yang harus kita perbuat. Setiap perkara haruslah bagi kehidupan gereja, sebab menempuh kehidupan gereja adalah kehendak Allah yang unik. Itulah yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna, dan hal itu untuk kehidupan Tubuh. Jadi, persembahan tubuh kita, pengubahan jiwa kita, dan pembaruan pikiran kita, semuanya adalah untuk kehidupan Tubuh. Ibrani 10:7 dikutip langsung dari perkataan Tuhan sendiri, “Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Konteks ayat ini adalah inkarnasi Tuhan Yesus, perkara yang sangat besar; karena itu, ketika Ia memproklamirkan ketaatan-Nya kepada kehendak Al-lah, Ia tidak sekadar mengacu kepada perkara-perkara kecil seperti pakaian, makanan, tempat tinggal, dan perkara-perkara kehidupan lain yang kecil, tetapi kepada seluruh pergerakan-Nya di bumi dalam merampungkan rencana kekal Allah. Semoga Tuhan membuka mata kita dan mengubah konsepsi kita terhadap kehendak Allah.

Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. (Kol. 1:9b)

No comments: