Hitstat

18 January 2011

Roma Volume 6 - Minggu 1 Selasa

Milik Tuhan dan Hidup untuk Tuhan
Roma 14:8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Ayat Bacaan: Rm.14:6-7

Bejana yang akan dipakai oleh Allah adalah Tubuh Kristus, bukan individu. Hayat dan kekuatan Kristus hanya bisa terekspresi dengan limpah melalui Tubuh Kristus. Karena itu Iblis membenci Tubuh Kristus dan ia selalu berusaha membuat Tubuh Kristus “terurai”. Iblis akan sekuatnya melakukan pekerjaan penceraiberaian ini. Saling mencurigai dan salah paham di antara saudara saudari, semua itu adalah pekerjaan Iblis untuk menceraiberaikan Tubuh. Iblis senang membuat anak-anak Allah tercerai berai. Pekerjaan Allah adalah membuat kita menjadi satu Tubuh, pekerjaan Iblis adalah memecah belah kita.
Roma 14:6-7 berkata,”Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Siapa yang makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah...Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri...” Firman ini menunjukkan kepada kita, yang terpenting hari ini bukanlah bagaimana cara seseorang dibaptis, makan atau tidak makan, atau memelihara hari apa, tetapi bagaimana kita hidup untuk Tuhan dan menjadi milik Tuhan. Setiap orang beriman yang sejati adalah milik Tuhan. Tidak peduli ia dibaptiskan dengan cara apa, makan apa, atau memelihara hari apa, ia dilahirkan dari Tuhan yang satu. Roma 14:6-9 menunjukkan kepada kita, mana yang penting dan mana yang tidak penting. Hidup untuk Tuhan dan menjadi milik Tuhan adalah yang penting. Asalkan seseorang adalah milik Tuhan dan hidup untuk Tuhan, ia sudah benar.
Apakah yang dimaksud dengan hidup bagi Tuhan itu? Banyak orang me-ngira, hidup bagi Tuhan itu berarti bekerja bagi Tuhan. Ketahuilah, keduanya itu sangat berbeda. Orang bisa saja bekerja bagi Tuhan, tetapi dia tidak hidup bagi Tuhan; tetapi sebaliknya, orang yang hidup bagi Tuhan, pasti bekerja bagi Tuhan. Hidup bagi Tuhan berarti menyangkal diri kita untuk hidup bagi diri sendiri yaitu seluruh waktu dan tenaga kita dipersembahkan bagi Tuhan. Sebuah syair kidung mengatakan : “Tuhan Kau dapatkanku, biar aku jadi kudus, waktuku dan umurku, bagi-Mulah selalu. Kau bertajuk duri bagiku, tersalib mend’rita karnaku, kini kuserahkan jiwa dan cinta, layani-Mu semata.”

Karena itu, baik kamu makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Kor. 10:31)

No comments: