Hitstat

20 January 2011

Roma Volume 6 - Minggu 1 Kamis

Hidup Menurut Tuntutan Kasih
Roma 14:15
Sebab jika engkau menyakiti hati saudara seimanmu karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudara seimanmu karena makananmu, sebab Kristus telah mati untuk dia.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 13:1-13; Rm. 14:13-15

Sebagai manusia baru, kita perlu mengalami pengubahan dalam me-nerima kaum beriman. Kita wajib menerima kaum beriman dalam prinsip kasih. Paulus mengatakan, “...janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara seiman kita jatuh atau tersandung! ...dalam Tuhan Yesus tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis...jika engkau menyakiti hati saudara seimanmu karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih.” (Rm. 14:13-15).
Jika kita menerima kaum beriman dalam kasih, kita tidak akan menghakimi orang lain, tidak menaruh suatu sandungan di hadapannya, tidak menyakiti hatinya, dan tidak membinasakan orang yang baginya Kristus telah mati; tetapi sebaliknya hidup menurut kasih. Surat Roma ditulis di kota Korintus, tidak lama setelah 1 Korintus. Dalam 1 Korintus 13, Paulus membahas masalah kasih secara khusus, dan menyisipkannya di antara dua pasal (12 dan 14) yang membahas masalah karunia rohani dan menyajikan jalan yang terindah untuk memanfaatkan karunia-karunia melalui atribut dan ciri-ciri kasih. Ketika Paulus menulis Roma 14, konsepsi kasih ini masih segar terkandung di dalam batinnya. Paulus seolah-olah berkata pada kaum beriman demikian, “Hendaklah kita menerima kaum beriman dalam prinsip kasih. Kasihlah yang harus mengatur kalian. Dalam hal menerima kaum beriman, kasih harus merupakan prinsip yang mengendalikan segala-galanya.” Karena itu, kita harus berhati-hati, janganlah kita melakukan perkara yang menyalahi kasih. Jangan sembarangan berbuat dosa terhadap saudara, sebab Kristus telah mati untuk dia. Hendaklah saling mengasihi dan menghormati kasih persaudaraan yang ada di batin kita, jangan melukainya. Allah telah menaruh hati yang mengasihi saudara ke dalam kita, maka kita harus menggunakannya untuk melayani dan membantu saudara kita. Hubungan kita dengan saudara kita berasal dari Allah, jika kita menolak saudara, dengan sendirinya hati yang mengasihi Allah juga tidak ada di dalam kita.

Sekalipun aku...menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (1 Kor. 13:3)

No comments: