Hitstat

02 October 2006

Kejadian Volume 7 - Minggu 1 Senin

Melahirkan Keturunan
Kejadian 21:2
“Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.”

Tujuan panggilan Allah terhadap Abraham adalah untuk melahirkan keturunan. Perihal keturunan ini pertama kali disebutkan di dalam Kejadian 12:7 dan diulang beberapa kali di dalam pasal-pasal berikutnya. Hampir di dalam setiap pasal itu Allah menyinggung tentang keturunan ini kepada Abraham. Setelah melalui berbagai pengalaman bersama Tuhan dan beberapa ujian, akhirnya Abraham mendapatkan penggenapan janji Tuhan, yaitu Sara mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya di masa tuanya - Ishak (Kej. 21:2).
Dalam panggilan Allah terhadap kita, ada satu tujuan — melahirkan keturunan, melahirkan Kristus. Melahirkan Kristus di sini berarti Kristus di dalam kita hidup, bertumbuh, dan akhirnya diperhidupkan keluar dari dalam kita. Pada faktanya, untuk mencapai tujuan ini tidaklah begitu mudah. Semua kesulitan yang kita hadapi untuk memperhidupkan Kristus disebabkan oleh diri kita sendiri. Misalnya, Roh Kudus sering menggerakkan hati kita untuk melakukan sesuatu, tetapi kita menolaknya. Sebaliknya ketika Roh Kudus melarang kita melakukan sesuatu, kita justru mengabaikan. Begitu kita mengabaikan gerakan Roh Kudus di dalam kita, bukan hanya Kristus tidak diperhidupkan, kita pun segera kehilangan perasaan damai sejahtera. Sebab itu, dalam perkara apa saja, kita harus memperhatikan perasaan hayat dan damai sejahtera yang di dalam kita. Jangan menganggap hal ini sebagai perkara yang sepele. Tidak memperhidupkan Kristus adalah perkara yang serius, karena Allah hanya menghendaki satu hal dari diri kita, yaitu Kristus diperhidupkan dari diri kita.

Kelahiran dan Pertumbuhan Ishak
Kej. 21:1-6, 17:21; 18:10, 14; Gal. 4:19

Kelahiran Ishak bukanlah hasil kekuatan alamiah Abraham atau menurut waktu Abraham. Melainkan oleh pekerjaan anugerah Allah dan menurut waktu Allah, yakni waktu hayat yang telah ditetapkan oleh Allah. Nama Ishak (Ibrani:yitschaq) berarti “tertawa” atau “ia akan tertawa” (ayat 3, 6). Ishak lahir sesuai dengan janji Allah (21:1) yaitu pada waktu yang telah ditetapkan, waktu hayat (the time of life, KJV) (21:2; 17:21; 18:10, 14). Abraham diuji oleh hal ini. Kekuatan alamiahnya mendahului Allah, mencoba melahirkan keturunan yang dijanjikan Allah. Menurut kekuatan alamiahnya, ia mempunyai sejangka waktu pengharapan. Tetapi semua yang dihasilkan oleh kekuatan alamiahnya ditolak Allah. Sebelum kekuatan alamiah Abraham dibereskan dan diakhiri, Allah tidak akan dan tidak dapat berbuat sesuatu pun melalui dia untuk melahirkan keturunan yang diinginkan-Nya bagi kegenapan kehendak-Nya. Oleh karena itu Allah harus menunggu. Ketika Allah menunggu, Abraham diuji. Setelah melewati ujian, Abraham akhirnya tidak lagi berdasarkan kekuatan alamiahnya melahirkan keturunan yang dijanjikan, karena pada waktu itu ia sudah sangat lanjut umurnya. Ia sepenuhnya bersandar pada janji Allah. Dalam kondisi yang demikianlah, Ishak dilahirkan (Kej. 21:2). Setelah lahir, Ishak masih perlu bertumbuh besar. Kejadian 21:8 mengatakan, “Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.”
Kristus terlahir ke dalam kita saja belumlah cukup. Kristus yang telah terlahir ini di dalam kita harus bertumbuh besar. Ishak bertumbuh besar dan telah disapih dari ibunya, berarti bahwa kini ia bukan lagi anak kecil melainkan telah bertumbuh menjadi lelaki muda. Pada hari ia disapih, Abraham mengadakan suatu pesta besar. Kita bisa mengerti makna hal ini menurut pengalaman kita. Ketika Kristus bertumbuh besar di dalam kita, kita akan mempunyai sukacita yang besar. Sukacita yang sejati adalah pertanda bahwa Kristus sedang bertumbuh besar di dalam kita.
Di dalam hidup gereja kita perlu memiliki baik kelahiran maupun pertumbuhan Kristus. Kita perlu bersyukur kepada Allah karena Kristus sudah lahir di dalam kita, tetapi kita belum memiliki cukup banyak pertumbuhan Kristus. Kita masih sedang menunggu untuk melihat pertumbuhan Kristus di dalam kita. Kristus harus terbentuk bukan saja di dalam kita melainkan juga di antara kita (Gal. 4:19). Baik dalam hidup sehari-hari kita maupun dalam hidup gereja kita perlu memperhidupkan Kristus yang terbentuk ini. Kalau demikian, barulah kita akan mempunyai suatu pesta yang besar untuk menikmati karunia Allah.

Penerapan:
Kita sering melakukan suatu perkara yang kita anggap benar namun perasaan di batin tidak damai sejahtera. Perasaan damai sejahtera erat kaitannya dengan tercapainya tujuan Allah yaitu Kristus diperhidupkan melalui kita. Karena itu marilah kita semua belajar menaati perasaan hayat di batin, walaupun hal itu mungkin bertentangan dengan selera/keinginan kita.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, banyak hal telah kulakukan menurut keinginan dan caraku sendiri. Ampuni dan terangilah aku agar sikap dan tindakanku selalu di bawah pimpinan-Mu. Jauhkanlah dari padaku hati yang keras dan tuntunlah aku di jalan-Mu.

No comments: