Hitstat

28 December 2006

Kejadian Volume 10 - Minggu 1 Jumat

Yakub Berdoa
Kejadian 32:11-12
“Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya. Bukankah Engkau telah berfirman: Tentu Aku akan berbuat baik kepadamu dan menjadikan keturunanmu sebagai pasir di laut, yang karena banyaknya tidak dapat dihitung.”

Sebelum Kejadian 32, Alkitab tidak pernah mencantumkan bahwa Yakub berdoa. Dalam Kejadian 32:3-4 Yakub menyuruh utusannya untuk mendapatkan Esau, diperintahkannya mereka untuk memanggil Esau sebagai tuannya. Kemudian para utusan itu kembali dengan membawa laporan kepada Yakub, “Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang” (Kej. 32:6). Mendengar hal ini, Yakub ketakutan dan berdoa kepada Tuhan. Karena takut terhadap Esau, takut kalau-kalau Esau memiliki rencana untuk membunuhnya beserta keluarganya, Yakub terpaksa berdoa. Menurut catatan dalam kitab Kejadian, ini merupakan doa Yakub yang pertama. Dulunya, Yakub tidak pernah berdoa, ia selalu bersandarkan kecerdikannya. Walau Yakub belum banyak berubah, tetapi dia sudah mulai sedikit mengenal Allah. Dulu Allah mencari dia, sekarang dia mencari Allah.
A. B. Simpson pernah menulis sebuah syair kidung yang sangat baik yang berjudul “Once It Was the Blessings, Now It Is the Lord” (Dulu Mau Berkat, Kini Mau Tuhan). Syair kidung ini cocok sekali dengan pengalaman Yakub dan pengalaman kebanyakan kita, anak-anak Allah.

Dulu mau berkat, kini mau Tuhan; Dulu mau sembuh, kini Dia semata;
Dulu mau kurnia, kini Pemberinya; Dulu mau kuasa, kini Sang Kuasa.

Dulu berencana, kini berdoa; Dulu resah bingung, kini Dia tanggung;
Dulu semau diri, kini kehendak-Nya; Dulu minta terus, kini memuji terus.

Isi Doa Yakub
Kej. 32:9-12

Setelah membagi orang-orangnya menjadi dua pasukan, Yakub melakukan sesuatu yang tidak biasa – ia berdoa (Kej. 32:9-12). Seumur hidup Yakub, inilah catatan doanya yang pertama. Selama 20 tahun Yakub berada di bawah tangan pemerasan Laban, tidak terdapat catatan yang menyebutkan ia berdoa. Dalam prinsipnya, kita semua adalah Yakub. Kita telah menerima janji Allah dan kitapun telah mengenal Allah, namun kita tetap tidak berdoa. Apapun yang menimpa ke atas kita, kita tidak berdoa. Kita lebih banyak memakai akal untuk menghadapi masalah. Selagi bersama-sama dengan Laban, Yakub tidak merasa perlu berdoa untuk mengatasi situasi masalah. Tetapi menjelang berhadapan dengan Esau, Yakub terpaksa berdoa.
Yakub memanjatkan sebuah doa yang sangat bagus. Doanya jauh lebih bagus daripada doa kebanyakan orang Kristen dewasa ini. Yakub berkata, “Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu” (Kej. 32:9). Yakub berdoa dengan berpegang kepada firman Tuhan. Cara berdoa yang paling baik yaitu menjadikan firman Allah sebagai dasar doa kita. Kita perlu berpegang kepada firman Tuhan, meminta Dia melakukan sesuatu sesuai dengan firman-Nya.
Dalam Kejadian 32:10 Yakub berkata, “Sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.” Yakub merendahkan dirinya di depan Allah, mengaku bahwa ia tidak layak menerima segala kasih dan kesetiaan Allah yang dilimpahkan kepadanya. Dalam ayat berikutnya Yakub meneruskan doanya, katanya, “Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya” (Kej. 32:11). Di sini kita nampak ketakutan Yakub terhadap Esau.
Titik puncak doa Yakub, terkandung dalam Kejadian 32:12. Ia berdoa, “Bukankah Engkau telah berfirman: Tentu Aku akan berbuat baik kepadamu dan menjadikan keturunanmu sebagai pasir di laut, yang karena banyaknya tidak dapat dihitung.” Dalam penggalan doanya ini, Yakub menjamah rencana dan tujuan Allah. Ia menyinggung mengenai keturunan. Berdoa seperti ini bukan hanya berpegang kepada firman Allah, terlebih pula menjamah hati Allah. Allah memilih Yakub dengan tujuan memperoleh keturunan/benih untuk menggenapi kehendak-Nya, yaitu memiliki ekspresi akan diri-Nya secara korporat di atas bumi. Setiap hal dalam doa Yakub ini sangatlah mengagumkan.

Penerapan:
Adalah lebih baik jika kita berdoa untuk setiap situasi yang dihadapi, daripada sekedar memikirkan bagaimana menghadapinya. Asal doa kita sesuai dengan kehendak dan tujuan Allah, doa kita pasti akan dikabulkan. Karena kehendak Allah terwahtu melalui firman-Nya, marilah kita berlatih menjadikan firman Tuhan sebagai dasar doa kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku supaya aku dapat berdoa menurut kehendak-Mu. Tuhan, bangkitkanlah minat dan selera di dalamku terhadap Firman-Mu, sehingga firman-Mu boleh menjadi dasar dari setiap doaku.

No comments: