Hitstat

08 December 2006

Kejadian Volume 9 - Minggu 2 Sabtu

Allah Mendengarkan Permohonan Rahel
Kejadian 30:22
“Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.”

Setelah Lea melahirkan enam anak laki-laki bagi Yakub, Allah kemudian ingat akan Rahel. Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Maka mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki dan berkata, “Allah telah menghapuskan aibku.” Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata, “Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku” (Kej. 30:23-24). Nama Yusuf berarti “ditambahkan”. Kelahiran Yusuf telah membangkitkan harapan Rahel bahwa Allah akan memberikan ia anak laki-laki lagi. Kelahiran Yusuf telah menghapus penderitaan yang ia sebut sebagai aib, karena sebelumnya ia mandul (Kej. 29:31).
Dalam pandangan masyarakat pada waktu itu, tidak dapat melahirkan anak merupakan suatu aib, suatu hal yang memalukan. Sebaliknya, melahirkan banyak anak-anak merupakan suatu kemuliaan. Demikianlah Allah mendengarkan permohonan Rahel sehingga ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
Allah kita adalah Allah yang mendengarkan permohonan. Permohonan kita akan mengingatkan Allah akan janji-Nya. Kelahiran Yusuf merupakan bagian penting dari janji Allah kepada Abraham. Semula Rahel memohon kepada Allah agar ia dapat melahirkan anak demi menghapus aibnya, tetapi Allah justru memberikan kepadanya sesuatu yang melebihi permohonannya. Allah tidak hanya memberikan seorang anak laki-laki biasa, melainkan memberikan seorang anak yang bernama Yusuf kepadanya, seorang yang kelak dipakai Allah untuk memelihara umat-Nya.

Doa yang Dikabulkan Allah
Kej. 30:22-24; Mzm. 39:13; 56:9; 2 Raj. 20:5

Karena belum juga memiliki anak, Rahel memanjatkan permohonan kepada Allah, meminta agar Allah mengingat dia sehingga ia dapat mengandung dan melahirkan anak bagi Yakub. Kejadian 30:22 mencatat bahwa Allah ingat kepadanya dan mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Ia kemudian melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub, yang ia beri nama Yusuf (Kej. 30:23-24), seorang yang kelak sangat berguna di tangan Allah. Yusuf merupakan hasil dari permohonan Rahel ditambah dengan jawaban Allah. Kita semua perlu memiliki pengalaman bahwa doa atau permohonan kita dikabulkan oleh Allah.
Bagaimanakah agar permohonan kita dikabulkan Allah? Mazmur 39:13 mengatakan, “Dengarkanlah doaku, ya Tuhan, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku!...” Banyak doa yang dipanjatkan tanpa minat. Meskipun air mata bukan suatu syarat, tetapi itu menyatakan apa yang ada di dalam hati kita. Dua Raja-raja 20:5 mengatakan, “...telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi kerumah Tuhan.” Di hadapan Allah tidak ada setetes air mata yang tidak dihitungnya. Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 56:9, “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kau taruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?” Jika kehidupan ini membuat kita menderita, tekanan yang kita terima terlalu berat, hari-hari kita lalui tanpa rasa, penuh dengan penderitaan, kelelahan, sangat banyak kesulitan yang tidak bisa membuat kita lewat, menangislah di hadapan Allah. Ketahuilah, ini bukan perkara yang kosong. Allah akan mencatat setiap air mata yang kita alirkan, juga akan menampung air mata kita dalam sebuah kirbat, ini berarti Allah menaruh semua pengalaman penderitaan kita seperti menaruh air mata ke dalam suatu kirbat. O! Syukur kepada Allah, air mata kita tidak jatuh ke tanah dan lebur dengan debu tanah, melainkan tersimpan di dalam kirbat Allah. “Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?” Nyatalah Allah tidak melupakan, Allah memeliharanya, Allah mengingatnya.
Orang yang menangis di dunia ini sangat banyak, menangisnya orang- orang itu hanyalah menyatakan kesedihan dan penderitaan mereka sendiri, tidak bisa menimbulkan perkara apapun. Air mata perlu ditambah doa barulah cukup. Setiap kali kita meratap tangis, bersedih, tertimpa kesulitan, mengapa tidak menambahinya dengan doa? Kita boleh melalui doa memberitahukan penderitaan dan kepedihan kita kepada Allah.

Penerapan:
Berbahagialah orang yang pernah mencucurkan air mata di hadapan Allah. Sebaliknya, barangsiapa belum pernah mencucurkan air mata di hadapan Allah, ia tidak tahu apa artinya bersekutu, menghampiri Allah, lebih-lebih tidak tahu bagaimana menyerahkan beban kepada Tuhan. Marilah kita belajar menghampiri Allah melalui doa dengan ketulusan dan kesungguhan, maka Dia pasti akan mendengarkan permohonan kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku mengakui bahwa akhir-akhir ini aku sering berdoa tetapi tanpa minat dan kesungguhan. Pimpinlah aku masuk ke dalam persekutuan yang intim dengan-Mu, sehingga Engkau boleh mendengar dan mengabulkan permohonanku.

No comments: