Hitstat

15 January 2007

Kejadian Volume 10 - Minggu 4 Selasa

Kehendak Allah yang Kekal
Kejadian 35:1
“Allah berfirman kepada Yakub: ‘Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.’”

Di Betel, Yakub pernah bernazar kepada Allah, jika Allah melindungi dan memelihara dia, batu yang dia dirikan menjadi tugu akan menjadi rumah Allah (Kej. 28:20-22). Sekarang, Allah mengingatkan Yakub untuk menggenapkan bagian nazarnya (bd. Kej. 31:13). Dalam perjalanan kembalinya dari Padan-Aram, Yakub tiba di Sikhem, dan menetap di sana (Kej. 33:18-20). Namun, ini jauh dari tujuan Allah. Tujuan Allah adalah ingin mendirikan rumah-Nya di bumi. Maka, Yakub harus pergi dari Sikhem ke Betel.
Betel adalah benih yang besar dalam Alkitab, benih dari rumah Allah. Pada permulaan Perjanjian Baru, Tuhan Yesus datang untuk menjadi realitas kemah dan bait (Yoh. 1:14; 2:18-21). Kemudian, dalam Mat. 16:18, Tuhan bernubuat bahwa Dia akan membangun gereja sebagai tempat tinggal, bait Allah (Ef. 2:22; 1 Kor. 3:16-17) di atas diri-Nya sebagai batu karang dan bersama kaum berimannya sebagai batu-batu hidup (1 Kor. 3:11; 1 Ptr. 2:5). Akhirnya, Betel ini akan diperbesar untuk dirampungkan dalam Yerusalem Baru, Kemah kekal Allah (Why. 21:3, 22). Inilah kehendak Allah yang kekal, dan hari ini Allah sedang bekerja untuk ini.
Kita perlu diterangi, bahwa dalam alam semesta ini, Allah hanya melakukan satu hal, yakni membangun tempat kediaman-Nya. Semua karya Allah adalah untuk ini. Namun hari ini, hampir setiap orang Kristen justru sedang membangun “rumah kecil pribadi” mereka. Sedikit sekali yang memperhatikan pembangunan Allah. Kiranya hati dan pikiran kita bisa tergugah. Asal kita memperhatikan pembangunan Allah, maka setiap hal, termasuk karunia keselamatan, kekudusan, kemenangan, dan sukacita, menjadi milik kita.

Harus Meninggalkan Kehidupan yang Individualistis
Kej. 35:1; 1 Ptr. 2:5; 1 Kor. 12:14-36

Dalam Kejadian 35:1, Allah menyuruh Yakub meninggalkan Sikhem dan pergi ke Betel. Apakah makna perkataan ini bagi kita hari ini? Sikhem melambangkan kehidupan rohani yang individual, sedangkan Betel mewakili kehidupan yang korporat. “Betel” yang berarti “bait Allah”, “rumah Allah”, adalah sebuah bangunan yang tersusun rapi dari batu-batu hidup (1 Ptr. 2:5). Hal ini menyatakan bahwa yang Allah inginkan adalah sebuah bejana korporat, bukan bejana individu. Bejana-bejana individu tidak dapat mencapai sasaran dan rencana Allah. Hanya gereja, yang dapat merampungkan sasaran dan rencana Allah.
Yang Allah inginkan bukanlah batu-batu berserakan, melainkan sebuah rumah yang menyatakan diri-Nya. Karena itu, perlu ada gereja, bejana korporat, untuk mencapai tujuan Allah, baru bisa memuaskan hati Allah. Al­lah kita adalah Allah Betel, adalah Allah gereja. Di dalam Kristus, segala sesuatu yang individualistis dihapuskan. Jika kita ingin mengenal kehidupan Tubuh, kita perlu dilepaskan bukan hanya dari kehidupan berdosa dan hayat alamiah kita, tetapi juga dari kehidupan individualistis. Semua unsur individual harus disingkirkan, karena tidak ada satu pun yang bersifat individualistis yang dapat merampungkan sasaran Allah. Perjanjian Baru menunjukkan bahwa ada perbedaan antara menjadi anggota Tubuh dengan menjadi orang Kristen. Menjadi orang Kristen bersifat individualistis, sedangkan menjadi anggota Tubuh bersifat korporat. Menjadi orang Kristen dilakukan seseorang untuk dirinya sendiri, sedangkan menjadi anggota Tubuh adalah untuk Tubuh. Begitu seseorang nampak Tubuh Kristus, dia akan terlepas dari sikap individualistis; dia tidak akan hidup bagi dirinya lagi tetapi bagi Tubuh.
Tubuh Kristus bukan merupakan suatu doktrin; Tubuh Kristus adalah suatu ruang lingkup. Tubuh Kristus bukan suatu pengajaran, tetapi suatu kehidupan. Dalam Kisah Para Rasul pasal dua, ketika Petrus berdiri bersama sebelas rasul lainnya, Petrus seolah-olah memberitakan Injil sendirian dan tiga ribu orang diselamatkan melalui dia. Tetapi kita harus ingat bahwa sebelas rasul lainnya sedang berdiri di sampingnya. Saat itu Tubuh Kristus yang memberitakan Injil; itu bukan pemberitaan dari satu individu. Satu Korintus 12:14-36 membicarakan dua konsepsi yang tidak seharusnya dimiliki oleh orang Kristen: (1) “Karena aku bukan . . . aku tidak termasuk tubuh” (1 Kor. 12:15). Ini adalah memandang rendah diri sendiri dan menginginkan fungsi anggota lain. (2) “Aku tidak membutuhkan engkau” (1 Kor. 12:21). Ini adalah kesombongan diri, menganggap satu orang bisa melakukan segalanya, dan merendahkan yang lain. Kedua konsepsi ini tidak seharusnya kita miliki.

Penerapan:
Hal-hal yang buruk dengan mudah kita ingat, bahkan ingatan itu dapat bertahan sampai puluhan tahun. Tetapi hal-hal yang baik, yang berkaitan dengan kehendak Allah yang kekal, mudah sekali kita lupakan. Urusan-urusan kita yang banyak mungkin telah membuat kita acuh tak acuh terhadap rumah Allah. Kiranya mulai hari ini kita bangun, mempersembahkan diri sekali lagi bagi Tuhan, dan mulai mendoakan keperluan Tuhan, yakni pembangunan rumah-Nya.

Pokok Doa:
Terangilah aku, ya Tuhan, agar aku boleh nampak bahwa aku tidak boleh menjadi orang Kristen yang individual. Aku memerlukan anggota Tubuh yang lain, dan aku harus terbangun dengan mereka. Tanggulangi dan hancurkanlah setiap aspek dari watakku yang aneh, yang merugikan pembangunan tubuh-Mu.

No comments: