Hitstat

26 January 2007

Kejadian Volume 11 - Minggu 1 Sabtu

Kehilangan Yusuf tetapi Mendapatkan Allah
Kejadian 37:28
“Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.”

Setelah Rahel meninggal, hati Yakub kemudian tercurah kepada Yusuf. Namun tidak berselang lama, Yusuf disingkirkan darinya. Setelah Yusuf disingkirkan, Yakub benar-benar tidak memiliki semangat hidup. Itulah sebabnya selama tahun-tahun sepi itu Yakub tidak memiliki ambisi apa-apa. Ia pun tidak berminat mengerjakan sesuatu. Justru inilah waktu yang tepat bagi Allah untuk semakin banyak menggarapkan diri-Nya ke dalam Yakub.
Hanya satu hal yang mustahil disingkirkan dari Yakub, yakni hadir Allah. Karena kehilangan Yusuf, Yakub menjadi sebuah bejana yang terbuka secara mutlak terhadap Allah. Hadirnya Yusuf mungkin telah menghalangi keterbukaan Yakub terhadap Allah. Sekarang, setelah Yusuf hilang, Yakub terlepas dari segala macam halangan bahkan terbuka sama sekali terhadap Tuhan. Kehilangan Yakub telah memaksa Yakub mengarah kepada Allah serta membuka dirinya kepada Allah. Yakub merupakan sebuah bejana yang terbuka terhadap surga sehingga hujan surgawi tercurah kepadanya terus-menerus. Dalam jangka waktu ini Yakub berada di hadapan Allah, seraya diisi dengan hayat ilahi.
Seorang penulis pernah menuliskan sebuah kidung dengan syair kidung itu sebagai berikut:
Buah hatiku Kau ambil, berilah diri-Mu; Jika aku masih ragu, berilah diri-Mu;
Yesus, Juruselamatku, tambahkan diri-Mu; Taat mutlak ku mau, tambahkan diri-Mu.

Sandaranku Kau runtuhkan, berilah diri-Mu; Permohonanku Kau tolak, berilah diri-Mu.
Yesus, Juruselamatku, tambahkan diri-Mu; Taat mutlak ku mau, tambahkan diri-Mu.

Menjadi Bejana yang Terbuka
Rm. 10:12; Yoh. 6:57

Untuk mencapai kematangan dalam hayat, baik doktrin, pengajaran, dan nasihat itu tidak seberapa berguna. Satu-satunya hal yang paling berguna adalah datang kepada sumber ilahi dan membuka diri kita sendiri dari kedalaman diri kita supaya dipenuhi dengan Allah sebagai kasih karunia. Untuk dipenuhi, kita perlu memohon Tuhan menyingkirkan semua sekatan dan penghalang. Kita perlu berdoa, “Tuhan, aku rela agar setiap halangan disingkirkan. Aku ingin menjaga diriku selalu terbuka kepada-Mu. Tuhan, penuhi aku sepenuhnya dengan diri-Mu sendiri sebagai kasih karunia.” Di mana saja kita berada, tetaplah terbuka kepada Tuhan supaya dipenuhi dengan Dia sebagai kasih karunia. Kalau kita setiap hari terbuka kepada Tuhan secara demikian, kita akan menerima kelimpahan kasih karunia. Hasilnya, kita akan memerintah di dalam hayat oleh kasih karunia atas dosa, maut, dan Satan. Ketiga musuh utama ini akan sepenuhnya takluk.
Dosa, maut, dan Satan masih sedang bekerja di dalam kita. Tetapi jika kita datang kepada sumber surgawi dan membuka diri kita sepenuhnya untuk dipenuhi dengan kasih karunia, maka kita akan memerintah di dalam hayat atas mereka. Memerintah dalam hayat adalah ekspresi dari kematangan hayat. Inilah kebutuhan kita hari ini di dalam kehidupan gereja. Sasaran Allah adalah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Selama Allah memiliki kesempatan untuk menggarapkan diri-Nya ke dalam diri kita, Dia tidak akan banyak memperhatikan apakah keadaan kita itu berkecukupan atau miskin. Ketika situasi dan keadaan kita lancar, kita mungkin tertutup bagi pekerjaan Tuhan yang batini. Ketika kita tengah berada di dalam keadaan atau situasi yang terjepit demikian, maka Allah akan dapat lebih menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita daripada ketika keadaan kita sedang baik. Alasan untuk hal ini adalah karena ketika kita berada di dalam situasi yang sulit, kita lebih terbuka kepada Tuhan, lebih rela untuk berpaling kepada-Nya, dan lebih rela membiarkan Dia menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita.
Jalan yang paling sederhana untuk terbuka terhadap Tuhan adalah belajar membuka segenap diri kita, mulai dari roh, hati, sampai ke mulut. Kita harus belajar membuka diri kita terhadap Tuhan, menyeru nama-Nya. Alkitab mengatakan, “Tuhan . . . , kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya” (Rm. 10:12). Selain itu, kita perlu belajar dengan sungguh-sungguh bersentuhan dengan firman-Nya melalui membaca dan mencernanya dalam doa kita (Yoh. 6:57). Kalau kita dengan sungguh-sungguh melakukannya, Tuhan akan dengan limpahnya memenuhi kita.

Penerapan:
Fanny J. Crosby mengalami kebutaan sejak masa kecilnya. Sankey, rekan D.L. Moody, penulis lagu “Damai p’ri Sungai”, kehilangan tiga orang anaknya dalam sebuah kecelakaan kapal laut. Tetapi mereka semua bersaksi bahwa mereka mendapatkan diri Allah lebih banyak, mereka menjadi berkat bagi banyak orang.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, wahyukanlah diri-Mu lebih banyak ke dalamku agar aku nampak segala keindahan-Mu, karena itulah kekuatan bagiku untuk mengikuti Engkau. Biarlah Engkau menjadi yang terutama di dalam hidupku, di dalam rencana-rencanaku, dan di dalam prioritasku.

No comments: