Hitstat

07 May 2008

Markus Volume 3 - Minggu 4 Kamis

Memikirkan Kehendak Allah
Markus 8:31b
...bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

Ayat Bacaan: Mrk. 8:31-33; 7:21; Rm. 8:6; Ef. 1:17; Mat. 16:22; Rm. 12:1; Flp. 2:5; 1 Ptr. 4:1

Setelah Tuhan menyingkapkan wahyu rahasia mengenai siapa diri-Nya, Dia lalu menyampaikan wahyu tentang penyaliban dan kebangkitan-Nya (Mrk. 8:31). Untuk menggenapkan tujuan Allah, Kristus harus pergi ke Yerusalem untuk menanggung banyak penderitaan, ditolak, dibunuh, dan pada akhirnya dibangkitkan. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.
Setelah mendengar perkataan Tuhan tersebut, Petrus menarik Tuhan ke samping dan mulai menegur Dia dengan keras (Mrk. 8:32). Petrus mungkin mengira bahwa Tuhan telah salah dalam mengatakan bahwa Mesias akan diremehkan, menderita penganiayaan, dan dibunuh. Di sini Petrus ingin mengoreksi Tuhan. Namun, akhirnya dialah yang dikoreksi oleh Tuhan.
Tuhan tahu bahwa bukan Petrus yang berusaha menghalangi Dia memikul salib, tetapi Iblis (Mrk. 8:33). Hal ini juga dengan jelas menunjukan kepada kita bahwa manusia alamiah kita tidak bersedia memikul salib, karena manusia alamiah kita telah bersatu dengan Iblis. Ketika kita meletakkan pikiran kita bukan pada perkara Allah, tetapi pada perkara manusia, pada prinsipnya kita telah bersatu dengan Satan sehingga menjadi sandungan bagi Tuhan dalam menggenapkan tujuan Allah. Petrus tidak tahu apa yang ia katakan (Mat. 16:22). Apabila Tuhan tidak disalibkan, bagaimana mungkin ia dapat bebas dari hukuman Allah? Apabila Tuhan tidak mati dan dibangkitkan, bagaimana mungkin ia dapat terbebas dari kuasa dosa? O, perkataannya sungguh keliru dan bodoh. Penggenapan rencana kekal Allah bergantung pada kematian dan kebangkitan Kristus!
Dalam mengikuti dan melayani Tuhan, kita harus belajar untuk tidak menuruti keinginan atau konsepsi alamiah kita, karena konsepsi alamiah kita seringkali berlawanan dengan kehendak Allah. Agar tidak mengulangi kesalahan Petrus, kita perlu berdoa memohon Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar (Ef. 1:17). Selain itu, kita perlu mengenal firman Tuhan dengan baik dan menolak setiap konsepsi yang berlawanan dengan firman Tuhan. Terakhir, kita perlu belajar meletakkan pikiran kita di atas roh melalui menyeru nama-Nya (Rm. 8:6), sehingga pikiran kita diperbarui (Rm. 12:2; Ef. 4:23), sehingga akhirnya kita akan memiliki pikiran Kristus (Flp. 2:5; 1 Ptr. 4:1; 1 Kor. 2:16).

No comments: