Hitstat

05 May 2008

Markus Volume 3 - Minggu 4 Selasa

Menyembuhkan Orang Buta
Efesus 1:18
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: Betapa kayanya kemuliaan warisan-Nya kepada orang-orang kudus.

Ayat Bacaan: Mrk. 8:22-36; Kis. 26:18; 2 Ptr. 1:9

Dalam Markus 8:22-36 kita akan melihat bagaimana Hamba-Penyelamat menyembuhkan seorang yang buta. Orang buta di sini melambangkan orang yang kehilangan penglihatan batininya, seorang yang secara rohani buta (Kis. 26:18; 2 Ptr. 1:9), tidak dapat melihat hal-hal rohani milik Allah. Bagaimana Tuhan menyembuhkan Dia?
Pertama-tama, Tuhan membawa orang buta itu ke luar desa. Tuhan melakukan demikian untuk menghindari kerumunan (Mrk. 8:23). Secara rohani, ini juga menunjukkan bahwa Hamba-Penyelamat menginginkan orang buta itu memiliki waktu pribadi dan akrab dengan Dia sehingga Dia dapat memulihkan penglihatannya. Semua orang yang buta secara rohani memerlukan waktu pribadi yang demikian dengan Hamba-Penyelamat.
Selanjutnya, Tuhan meludahi mata orang buta itu dan meletakkan tangan-Nya ke atasnya (Mrk. 8:23). Kebutaan berkaitan dengan kegelapan (Kis. 26:18). Agar dapat melihat, diperlukan terang. Ludah Hamba-Penyelamat melambangkan firman yang keluar dari mulut-Nya, firman yang memberikan terang hayat ilahi kepada penerimanya untuk pemulihan penglihatannya.
Dalam perkara rohani, tidak ada satu hal yang lebih penting daripada terceliknya mata batiniah. Ketika Tuhan Yesus mengutus Paulus untuk pergi memberitakan Injil, perkara pertama yang ia lakukan adalah berdoa supaya orang yang belum percaya, mata batiniahnya tercelik. Begitu mata batiniahnya tercelik, barulah orang yang belum percaya itu akan berbalik dari kegelapan kepada terang, dan dari kuasa Iblis kepada Allah. Perpalingan yang demikian akhirnya membuat dia memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus. Semua berkat ini bisa kita peroleh hanya apabila mata batiniah kita tercelik.
Saudara saudari, agar mata batiniah kita dipulihkan dan menjadi terang, kita perlu menyediakan waktu yang cukup untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari. Kita bisa membaca firman-Nya dan membaurkan pembacaan itu dengan doa kita. Pembacaan dan doa yang demikian akan mendatangkan faedah yang besar bagi kerohanian kita.

No comments: