Hitstat

01 May 2008

Markus Volume 3 - Minggu 3 Jumat

Jalan untuk Dikenyangkan
Roma 10:12
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Tuhan yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, dan murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Nya.

Ayat Bacaan: Mrk. 7:27-28 Yoh. 4:24; 2 Kor. 3:17; 1 Kor. 15:45; 1:2, 9; Rm. 10:12-13

Dalam Injil Markus Tuhan Yesus menyamakan diri-Nya sebagai roti di atas meja (Mrk. 7:27-28). Dia memberitahu perempuan Kanaan bahwa tidaklah benar untuk mengambil roti yang disediakan untuk anak-anak dan memberikannya kepada anjing. Perempuan Kanaan menjawab dengan mengatakan bahwa anjing pun berhak makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Sebagai “seekor anjing” kafir, perempuan Kanaan masih dapat menikmati Tuhan sebagai remah-remah yang menjadi bagiannya. Dia nampak dengan jelas bahwa Tuhan adalah “roti” untuk dinikmati.
Mungkin kita bertanya, “Bagaimana caranya makan atau menikmati Tuhan sebagai roti?” Pertama-tama, kita harus menggunakan organ yang tepat, yaitu roh kita. Tuhan adalah Roh (Yoh. 4:24; 2 Kor. 3:17; 1 Kor. 15:45), oleh sebab itu kita hanya bisa berkontak dengan-Nya, makan Dia, menikmati Dia, dengan menggunakan roh kita. Makan berarti menerima sesuatu masuk ke dalam perut jasmani kita. Makan Tuhan sebagai roti hayat berarti menerima Tuhan masuk ke dalam “perut” rohani kita - roh kita. Tuhan selamanya tidak dapat kita nikmati dengan organ tubuh dan pikiran kita, melainkan hanya dengan roh kita.
Menurut firman Tuhan dan pengalaman banyak anak-anak Allah, cara paling praktis untuk menikmati Tuhan adalah dengan berseru kepada nama Tuhan. Rasul Paulus memberitahu kita, bahwa kaum saleh terpanggil adalah orang-orang yang menyeru nama Tuhan (1 Kor. 1:2). Allah memanggil kita masuk ke dalam persekutuan Anak-Nya, Yesus Kristus, yakni masuk ke dalam kenikmatan atas Kristus; dan jalan menikmati Kristus ialah menyeru nama Tuhan (1 Kor. 1:9; Rm. 10:12-13).
Tuhan adalah Roh, Tuhan juga adalah Firman (Yoh 1:1, 14, 3:36). Roh kita perlu terbuka kepada Tuhan, roh kita pun perlu terbuka kepada Alkitab. Setiap kali kita membaca Alkitab, kita dapat membaurkan pembacaan kita dengan doa dan seruan kepada Tuhan. Pembacaan yang demikian memberi kita faedah yang besar. Di dalam firman-Nya, kita mengalami Dia dan roh kita dikenyangkan. Pada akhirnya, kematian akan tersingkir, kegelapan akan terenyah, dan kelemahan berubah menjadi kekuatan.

No comments: