Hitstat

11 December 2008

Lukas Volume 3 - Minggu 3 Jumat

Jangan Malu Karena Tuhan dan Perkataan-Nya
Lukas 9:35
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.

Ayat Bacaan: Luk. 9:27-36

Demi memperoleh sesuatu di dunia, banyak orang rela bekerja sedemikian keras, membanting tulang siang dan malam, bahkan kalau harus menanggung malu pun mereka mau. Namun Tuhan berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (Luk. 9:25). Bagi manusia pada umumnya, memperoleh seluruh dunia adalah yang terpenting. Tetapi di sini, Tuhan ingin menunjukkan kepada kita bahwa keselamatan jiwa itu jauh lebih penting daripada memperoleh seluruh dunia.
Untuk mengejar sesuatu yang sementara di dunia, banyak orang rela menanggung malu. Namun untuk berbagian dalam kemuliaan Kerajaan Surga, banyak orang tidak mau menanggung malu karena Tuhan dan karena perkataan-Nya. Hal ini sungguh menggelikan. Itulah sebabnya Tuhan berkata kepada murid-murid-Nya, “Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus” (Luk. 9:26). Tidak malu karena Tuhan dan karena perkataan-Nya merupakan salah satu jalan untuk menikmati tahun Yobel.
Orang yang merasa malu karena Tuhan dan karena perkataan-Nya pastilah orang yang kurang mengenal Dia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus kemudian menampakkan diri dalam kemuliaan kepada murid-murid-Nya di atas gunung (Luk. 9:29-35), supaya mereka mengenal Dia. Tuhan kita itu mulia, bukan Tuhan yang memalukan! Lihatlah rupa wajah-Nya dan pakaian putih-Nya yang berkilau-kilauan! Dia adalah Raja alam semesta, Raja di atas segala raja!
Herannya, ada orang yang malu mengakui Tuhan di hadapan keluarganya, ada pula yang malu mengakui bahwa dirinya orang Kristen. Selain itu, banyak orang Kristen yang enggan memberitakan Injil karena malu apabila ditolak. Orang yang demikian mustahil menikmati Yobel, bahkan kelak Tuhan pun akan menolak dia, apabila Dia datang dalam kemuliaan-Nya. Kalau kita sedikit saja mengenal Tuhan kita, tentu segala perasaan malu terhadap Dia dan perkataan-Nya akan lenyap. Rasa malu kita terhadap Tuhan sungguh tidak patut!

No comments: