Hitstat

25 December 2008

Lukas Volume 4 - Minggu 1 Jumat

Hanya Satu Saja yang Perlu!
Lukas 10:41-42
Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Ayat Bacaan: Luk. 10:38-42; 2 Tes. 3:10

Tuhan berkata bahwa hanya satu saja yang perlu! Marta memang telah melakukan banyak hal, tetapi Tuhan berkata bahwa hanya satu saja yang perlu, tidak banyak. Anda merencanakan ini, merencanakan itu, melakukan ini, melakukan itu, seolah-olah telah bekerja begitu banyak. Tetapi hanya satu saja yang perlu! Saudara saudari, sebenarnya apakah keperluan yang hanya satu ini? Keperluan yang hanya satu ini ialah Kristus yang telah dipilih oleh Maria. Bagaimana kita dapat memperoleh keperluan yang hanya satu ini? Caranya ialah dengan tenang dan diam di hadapan Tuhan, seperti apa yang telah dilakukan Maria.
Setiap orang Kristen harus bekerja. Alkitab menampakkan kepada kita, jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2 Tes. 3:10). Tetapi ketika kita bekerja, di dalam kita sering tidak ada perhentian, malahan seakan-akan kita telah melupakan Tuhan. Sepanjang hari sibuk, tidak dapat dengan baik-baik berdoa di hadapan Tuhan, tidak dapat dengan baik-baik membaca firman Allah. Jerih payah kita, pelayanan rohani kita, membantu saudara ini, membantu saudari itu, memang motivasi pekerjaan kita semua untuk Tuhan, tetapi akhirnya, hati kita menjadi kacau, dalam kita penuh kekhawatiran dan keresahan. Di sinilah kesulitannya, yaitu banyak hal yang dapat membuat kita lupa akan Tuhan, membuat kita kendur. Dengarlah Tuhan berkata, hanya satu saja yang perlu! Hal ini adalah “berhenti” di hadapan Tuhan, dipuaskan oleh diri Tuhan.
Dalam sejarah gereja, tercantum sebuah nama yaitu Saudara Lawrence, seorang juru masak. Sepanjang hari ia harus menyiapkan makanan untuk banyak orang. Seandainya kita dalam kedudukan Saudara Lawrence, kita tentu akan begitu sibuk sehingga mungkin kehilangan persekutuan dengan Allah. Tetapi persekutuan batiniah antara Saudara Lawrence dengan Allah sama sekali tidak terpengaruh oleh keadaan yang di luar. Oh, dia sungguh seorang yang mengenal bagaimana diam bersama Allah. Di luar dia selalu sibuk, tetapi di dalam dia senantiasa duduk di bawah kaki Tuhan. Di luar mungkin banyak sekali hal yang harus dikerjakan, tetapi di dalam sedikit pun tidak terganggu oleh hal-hal di luar tersebut. Inilah pengalaman rohani yang paling berharga.

No comments: