Hitstat

28 December 2008

Lukas Volume 4 - Minggu 2 Senin

Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu
Lukas 11:9
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Ayat Bacaan: Luk. 11:6-10; Yak. 4:3

Dalam mengajari murid-murid-Nya tentang hal berdoa, Tuhan mewahyukan diri-Nya sebagai seorang sahabat (Luk. 11:6-8). Tahukah Anda bahwa tatkala kita berdoa meminta sesuatu hal keperluan kita, sesungguhnya kita sedang meminta kepada seorang Sahabat? Seorang sahabat tentu tidak menakutkan, dan kita tidak perlu segan meminta sesuatu hal keperluan kepadanya. Dengan mewahyukan diri-Nya sebagai Sahabat, Tuhan ingin menunjukkan bahwa Dia selalu tersedia bagi kita, kapan pun kita bisa datang kepada-Nya, dan kita tidak perlu segan meminta apa yang kita perlukan. Kalau sahabat kita yang di dunia saja mau menolong kita, bukankah terlebih lagi Sahabat kita yang di surga?
Selanjutnya Tuhan berjanji, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Luk. 11:9-10). Tuhan berjanji, bila kita meminta, ia akan memberikan kepada kita. Sebab itu, doa mendapat jawaban bukan karena kita menangis sehingga hati Tuhan menjadi lunak, lalu menjawab permintaan kita; melainkan Dia sudah berjanji kepada kita akan berbuat demikian. Kita harus memegang janji-Nya sebagai dasar doa kita. Orang yang meminta menerima, yang tidak meminta tidak menerima apa-apa. Jadi, berdoa adalah syarat yang diperlukan bagi kita untuk mendapatkan anugerah dan berkat Allah.
Walau Tuhan berjanji memberi bagi mereka yang meminta, namun Tuhan tidak dapat mengabulkan doa yang salah (Yak. 4:3). Salah berdoa berarti meminta sesuatu melampaui kebutuhan kita, atau melampaui kekurangan kita yang sesungguhnya. Jika ada keperluan, kita boleh berdoa kepada Allah, tetapi kalau keperluan kita hanya sebanyak itu, kita harus meminta sebanyak itu pula. Bila kita meminta lebih dari yang kita perlukan, itu berarti kita salah berdoa. Jika kita seenaknya meminta ini dan itu, niscaya tidak akan dikabulkan oleh Allah. Setiap orang Kristen harus belajar berdoa dalam kesungguhan menurut kebutuhan mereka yang sebenarnya, bukan menuruti hawa nafsu.

No comments: