Hitstat

29 December 2008

Lukas Volume 4 - Minggu 2 Selasa

Bapa Tidak Mungkin Salah Memberi
Lukas 11:13
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Ayat Bacaan: Lukas 11:9, 13

Karena kita kurang mengenal Allah dan kehendak-Nya, maka dari sekian banyak doa-doa kita, mungkin ada beberapa doa yang salah. Walau demikian, Allah tahu apa yang terkandung dalam hati kita, dan Dia tidak mungkin salah dalam hal menjawab doa kita, sebab Dia adalah Allah yang penuh hikmat. Adakalanya kita salah meminta, Dia masih menjawab dengan benar. Adakalanya kita meminta batu, karena menganggapnya sebagai roti; meminta ular, karena menganggapnya sebagai ikan; tetapi Allah tetap memberi roti, memberi ikan, memberi barang yang benar, barang yang lebih baik kepada kita, bahkan memberikan Roh Kudus kepada kita (Luk. 11:13).
Adakalanya ketika kita belum berdoa, Allah sudah menjawabnya. Adakalanya ketika kita sedang berdoa, Allah menjawabnya. Adakalanya Allah menunggu lama, baru menjawab doa kita. Ketika menunggu seolah-olah Dia tidak menghiraukan doa kita, tetapi akhirnya Dia menjawab doa kita. Waktu Dia menjawab doa, berada dalam tangan-Nya. Kalau Dia melihat lebih baik cepat, lalu cepat menjawab; kalau Dia melihat lebih baik lambat, lalu lambat menjawab. Kapan DIa menjawab doa kita, itu sepenuhnya tergantung Dia.
Sering kali berdoa kalau hanya meminta masih kurang, perlu mencari; adakalanya mencari saja masih kurang, perlu juga mengetuk (Luk. 11:9). Meminta menitikberatkan pada mendapatkan berkat Tuhan, mencari diri Tuhan sendiri, mengetuk menitikberatkan pada masuk ke dalam penyertaan Tuhan. Pada permulaan, doa adalah meminta, meminta berkat Tuhan; lewat beberapa waktu yang lalu mencari, mencari Tuhan sendiri; terakhir perlu mengetuk, masuk ke dalam penyertaan Tuhan. Berdoa selalu mulai dari berkat Tuhan, menjamah diri Tuhan dan memasuki penyertaan Tuhan.
Terakhir, agar doa-doa kita dikabulkan oleh Allah, kita harus menanggulangi dosa. Dosa adalah penghalang terbesar bagi pengabulan doa kita (Mzm. 66:18). Yesaya 59:2 mengatakan, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Bila kita demikian menanggulangi dosa, niscaya doa-doa kita tidak terhalang.

No comments: