Hitstat

08 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 2 Kamis

Suara Hati Turut Bersaksi
Roma 2:15
Sebab dengan itu mereka menunjukkan bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Ayat Bacaan: 2 Kor. 1:12; Yos. 14:8; Ul. 1:36

Pada mulanya manusia hidup di hadapan Allah, memiliki terang Allah, dan tidak memerlukan penerangan yang lain. Namun, ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia jatuh ke dalam keadaan yang gelap. Sejak saat itu, ada suatu penghalang antara manusia dengan Allah. Alkitab memperlihatkan kepada kita bahwa Allah mengambil langkah yang pasti untuk memulihkan manusia ke dalam terang, dengan jalan mengaktifkan fungsi hati nurani manusia. Allah memakai hati nurani manusia, sebagai perwakilan-Nya dalam menerangi manusia. Ini sama dengan lampu yang bersinar ketika langit mulai gelap. Karena itu, mendengarkan suara hati nurani adalah jalan pembatasan terhadap dosa dan kejahatan.
Meskipun setiap manusia memiliki hati nurani. Tetapi hati nurani orang Kristen memiliki perasaan yang sangat kaya, karena hati orang Kristen adalah hati yang baru, yang telah dilunakkan, diperbaharui oleh Allah, dan dipenuhi hayat dan sifat Allah. Karena itu suara hati nuraninya sangat limpah! Dalam 2 Korintus 1:12 Paulus berkata, “Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah…” Di sini Paulus mengatakan bahwa yang mereka megahkan adalah kesaksian dari hati nurani mereka atas cara hidup dan perilaku mereka. Ia hidup dan bekerja hanya di dalam Allah.
Hati nurani adalah satu organ roh yang ajaib dan kita wajib mendengarnya. Sekalipun dokter-dokter tidak bisa menentukan letaknya, namun tak seorang pun dapat menyangkal bahwa kita mempunyai hati nurani. Hati nurani kita mengawasi kita terus-menerus. Saat Anda berbantahan dengan orang tua Anda, segera hati nurani Anda berkata, “Jangan berbuat demikian.” Jika Anda melukai orang tua Anda, hati nurani Anda akan merisaukan Anda selama tiga malam. Setiap suami yang bermaksud menceraikan istrinya juga akan ditegur oleh hati nuraninya. Setiap orang mempunyai hati nurani. Ini perkara besar. Dalam kehidupan orang Kristen yang normal, kita wajib memperhatikan hati nurani kita dengan sepatutnya.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah. (1 Yoh. 3:20)

No comments: