Hitstat

30 September 2010

Roma Volume 2 - Minggu 1 Jumat

Kasih Karunia dan Karunia Dilimpahkan karena Yesus Kristus
Roma 5:15b
Karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena ... Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:14, 17; 1 Kor. 15:10; Gal. 2:20; 2 Kor. 12: 9-10, 13:14; Mat. 16:18

Yohanes 1:14 memberi tahu kita bahwa ketika Kristus berinkarnasi menjadi manusia, “Ia penuh dengan kasih karunia”. Yohanes 1:17 mengatakan bahwa kasih karunia datang oleh Yesus Kristus. Kasih karunia datang bersama Kristus. Ini berarti ketika Kristus hadir, kasih karunia pun hadir. Seperti halnya dosa adalah jelmaan Iblis, maka kasih karunia adalah jelmaan Allah. Karena itu, kasih karunia adalah Kristus, perwujudan Allah (1 Kor. 15:10; Gal. 2:20). Jadi, kasih karunia adalah Persona Kristus yang hidup (2 Kor. 13:14). Ketika Kristus datang kepada kita sebagai perwujudan Allah bagi kenikmatan kita, itulah kasih karunia. Haleluya! Kasih karunia ini telah datang melalui manusia kedua, yakni Kristus.
Kita dapat mengalami kasih karunia ini terlebih saat kita berada di dalam penderitaan dan kesulitan, bukan hanya saat kita berkecukupan baru kasih karunia Tuhan itu cukup bagi kita. Kasih karunia adalah ketika kita mengalami dan mendapatkan diri Tuhan sendiri di dalam segala situasi. Kasih karunia adalah suatu kekuatan di dalam kita yang dapat mengatasi segala sesuatu yang tidak dapat diatasi orang lain. Kasih karunia ini meliputi kekuatan, hayat, penghiburan, perhentian, terang, keadilbenaran, kekudusan, kuasa, dan atribut-atribut ilahi lainnya. Kasih karunia tidak lain adalah Allah Tritunggal yang kita nikmati secara praktis sebagai bagian kita.
Kasih karunia adalah Allah, bukan dalam doktrin tetapi dalam pengalaman kita. Ketika seorang hamba Tuhan, Watchman Nee berada dalam penjara, setiap detik maut siap menerkam dirinya. Setiap detik bisa muncul sebuah siksaan yang aneh, yang tidak dapat ditanggung oleh manusia, semua itu ditimpakan ke atas dirinya. Namun mereka tidak dapat membuat dia rebah, tidak dapat memaksa dia melepaskan kepercayaannya. Akhirnya mereka angkat tangan dan berkata, “Dia bukan manusia.” Ya, dia adalah orang yang tinggal di dalam Kristus dan bersatu dengan Tuhan, “alam maut tidak bisa menguasainya” (Mat. 16:18). Dalam segala macam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan, dan kesengsaraan, mengalami kasih karunia Tuhan yang cukup dia pakai, kuasa-Nya menjadi sempurna di atas dirinya (2 Kor. 12: 9-10).

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita … menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibr. 4:16)

No comments: