Hitstat

02 April 2012

2 Korintus - Minggu 28 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 12:11-18


Apa yang telah dikatakan Paulus dalam 2 Korintus 12:11-18 telah diabaikan oleh kebanyakan pekerja Kristen pada hari ini. Semua orang saleh dalam pemulihan Tuhan perlu memahami apa yang diwahyukan ayat-ayat ini, karena ayat-ayat ini diterapkan kepada kita semua, bukan hanya kepada penatua atau sekerja. Kita tidak boleh mengira bahwa apa yang dibicarakan Paulus di sini tidak ada hubungannya dengan kita. Apa adanya Paulus, apa yang dilakukannya, dan bagaimana ia bertindak itu adalah teladan bagi semua orang beriman, bukan hanya teladan bagi orang-orang yang memimpin. Perjanjian Baru mewahyukan bahwa semua orang beriman dalam Kristus harus seperti Paulus, yang menempuh satu kehidupan bagi pembangunan Tubuh Kristus. Hal ini diwahyukan dengan penekanan, tegas, dan mutlak dalam kitab Efesus. Menurut Efesus, setiap bagian Tubuh harus menempuh satu kehidupan bagi pembangunan Tubuh itu.

Dalam ayat 11 Paulus mengatakan, "Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu." Di sini Paulus mengatakan bahwa orang-orang Korintus memaksa Paulus menjadi bodoh. Mereka harus bertanggung jawab atas hal ini. Mereka seharusnya memuji Paulus, tetapi mereka telah diselewengkan, tidak memuji Paulus. Sikap membisu mereka itu salah. Mereka seharusnya melakukan sesuatu untuk memuji Paulus, karena tidaklah tepat jika Paulus berbicara mengenai dirinya sendiri.

Kita harus belajar dari ayat ini bahwa ada saatnya di mana kita perlu mengatakan sesuatu untuk para penatua atau orang-orang dalam ministri ini. Jika seorang saudara menjadi sasaran penyerangan atau penentangan, mungkin ia tidak dapat mengatakan sesuatu untuk membela dirinya sendiri. Dalam situasi yang demikian, kita perlu angkat suara dan memuji dia. Misalnya, bertahun-tahun yang lalu ketika Saudara Watchman Nee menjadi sasaran, saya melakukan sesuatu untuk membelanya. Orang-orang muda khususnya perlu belajar memuji seseorang dalam situasi seperti itu. Mereka harus berani berbicara. Mereka tidak boleh diam saja, dan mereka juga tidak boleh bersembunyi.

Dalam ayat 11 Paulus dipaksa untuk menunjukkan kepada orang-orang Korintus bahwa ia tidak kalah dengan rasul-rasul yang luar biasa itu. Sungguh tidak menyenangkan bagi Paulus untuk mengatakan hal ini untuk dirinya sendiri. Karena ia adalah sasaran penentangan itu, maka perkataan semacam ini tidak perlu diucapkan olehnya. Orang-orang di Korintuslah yang seharusnya mengatakannya bagi Paulus. Mereka seharusnya menyatakan, "Kalian penganut agama Yahudi harus sadar bahwa Paulus tidak lebih rendah daripada kalian dalam hal apa pun."

Dalam ayat 11 Paulus mengatakan bahwa ia tidak kalah dengan rasul-rasul yang luar biasa itu, sekalipun ia bukan apa-apa. Tentu saja, tidak benar bahwa Paulus itu bukan apa-apa. Ia benar-benar memiliki sesuatu. Namun, ia tidak dapat berkata demikian tentang dirinya. Maka, ia terpaksa mengatakan bahwa sekalipun ia bukan apa-apa, ia tidak kalah dengan para penganut agama Yahudi itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 56

No comments: