Hitstat

20 April 2012

Galatia - Minggu 1 Jumat

Pembacaan Alkitab: Gal. 1:6-12


Penting sekali kita nampak bahwa ministri Paulus adalah ministri kelengkapan, suatu ministri yang melengkapi wahyu ilahi. Injil Paulus adalah Injil kelengkapan. Karena itu, jika kita tidak memiliki tulisan-tulisan Paulus, kita akan kekurangan bagian yang vital dari wahyu Allah. Surat-surat Kiriman Paulus tidak hanya melengkapi wahyu ilahi, tetapi juga merupakan jantung wahyu Allah dalam Perjanjian Baru. Jadi, Injil Paulus bukan cuma Injil kelengkapan, tetapi juga inti wahyu Perjanjian Baru. Karena alasan inilah, Injil Paulus adalah Injil yang mendasar.

Kita yang berada dalam pemulihan Tuhan perlu memiliki satu pandangan yang jelas terhadap Injil yang diberitakan Paulus. Pusat perhatian Injil Paulus adalah Putra Allah, Sang Terurap Allah yang telah masuk ke dalam diri kita untuk menjadi hayat kita pada hari ini dan menjadi kemuliaan kita di kemudian hari, agar kita dapat menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya. Tubuh ini, kepenuhan dari Dia yang memenuhi segala sesuatu di dalam segala sesuatu, adalah manusia baru, keluarga Allah, keluarga iman, dan Israel sejati milik Allah. Dalam Injil Paulus terdapat banyak perkara yang rahasia yang tidak dibicarakan oleh Matius, Markus, Lukas, atau Yohanes. Da-lam keempat kitab Injil tidak dikatakan bahwa Kristus adalah rahasia Allah (Kol.2:2) dan segala kepenuhan ke-Allahan berdiam secara jasmaniah di dalam Dia (Kol.2:9). Pada hakekatnya, keempat Injil bahkan tidak memuat perkataan yang tegas tentang dibenarkan oleh iman. Masalah dibenarkan oleh iman dibicarakan dengan jelas dalam Kitab Roma dan Galatia.

Sudah tentu Injil Matius membicarakan tentang kerajaan dengan jelas dan tegas, yang merupakan satu perkara pemerintahan. Namun, berdasarkan wahyu yang diberikan kepada Paulus, Injil tidak dipusatkan pada pemerintahan Allah, melainkan pada Allah Tritunggal yang menjadi hayat kita, supaya menjadi satu dengan kita dan kita menjadi satu dengan Dia, sehingga kita boleh menjadi Tubuh Kristus untuk mengekspresikan Allah secara korporat. Pusat perhatian Injil bukanlah pemerintahan Allah, melainkan Allah itu sendiri dalam Trinitas-Nya menjadi Roh almuhit (meliputi segala sesuatu, all-Inclusive) yang telah melalui proses, menjadi hayat dan segala sesuatu kita untuk kenikmatan kita, supaya Dia dan kita boleh menjadi satu demi mengekspresikan Dia sampai selama-lamanya. Pemikiran yang demikian dalam dan rahasia ini tidak mungkin ditemukan dalam keempat kitab Injil. Saya tidak yakin apakah Markus jelas tentang wahyu ekonomi Allah yang sedemikian ini ketika ia menulis kitab Injilnya.

Aspek-aspek penting dari Injil Paulus terdapat dalam Galatia. Kita telah nampak dalam Galatia 1:15-16 Paulus mengatakan bahwa Allah berkenan mewahyukan Putra-Nya di dalam dirinya. Perkataan ini sangat indah! Namun, jutaan orang Kristen tidak mengenal bahwa Kristus berada di dalam mereka. Dalam 2:20 Paulus selanjutnya mengatakan tentang Kristus hidup di dalam kita, dan dalam 4:19 Kristus terbentuk di dalam kita. Dalam pasal 6 ia mengetengahkan 14 butir yang penting: roh manusia (ayat 1, 18), hukum Kristus (hukum hayat, ayat 2), Roh itu (ayat 8), hayat kekal (ayat 8), kawan-kawan seiman (ayat 10), iman (ayat 10), salib Kristus (ayat 14), dunia agama yang telah tersalib bagi Paulus dan yang menyalibkan Paulus (ayat 14), ciptaan baru (ayat 15), damai sejahtera (ayat 16), rahmat (ayat 16), Israel milik Allah (ayat 16), tanda-tanda milik Yesus (ayat 17), dan anugerah (kasih karunia) Kristus (ayat 18). Butir-butir ini hanya terdapat dalam tulisan Paulus, tidak terdapat dalam keempat Injil yang mana pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 2

No comments: