Hitstat

26 April 2012

Galatia - Minggu 2 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:15 Orang-orang Kristen boleh jadi membaca Alkitab dan mempelajarinya dengan seksama, namun sangat sedikit nampak Kristus. Keadaan kita mungkin juga demikian, sekalipun kita berada di dalam pemulihan Tuhan. Dan awal hingga akhir Alkitab, teristimewa dalam Perjanjian Baru, Kristus menduduki tempat yang inti. Wahyu Allah dalam seluruh Alkitab terpusat pada Kristus. Namun demikian, ketika kita meninjau kembali pengalaman kita yang lampau, kita harus mengaku bahwa dalam pembacaan Alkitab kita, kita jarang sekali nampak Kristus. Mengenai pewahyuan Putra Allah di dalam kita, Paulus membicarakan dua hal dalam 2 Korintus 3 dan 4, yakni hal orang-orang Yahudi pada khususnya, dan hal orang-orang yang tidak percaya pada umumnya. Ketika orang-orang Yahudi membaca Perjanjian Lama, mereka membacanya dengan pengertian yang berselubung. Dalam 2 Korintus 3:15, Paulus berkata, "Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka." Tahukah Anda apa selubung itu? Itu adalah agama Yahudi. Jika Anda berkontak dengan orang Yahudi ortodoks hari ini dan berbicara tentang Kristus dengan mereka, Anda akan menemukan betapa mereka masih tertutup dengan sebuah selubung yang tebal dan kuat. Demikian pula keadaan kebanyakan orang "beragama" lainnya; bahkan banyak orang Kristen juga demikian. Sebagai contoh, banyak orang di kalangan kekristenan tertentu yang benar-benar telah percaya kepada Kristus, namun tertutup oleh berlapis-lapis selubung, mungkin lusinan lapis selubung. Salah satu selubung itu adalah ketakhayulan bahwa Maria adalah ibu dari Allah. Orang-orang itu bersikeras mengatakan bahwa mereka harus terus berdoa kepada Maria, yakni yang mereka sebut bunda Allah. Sebab mereka mengira pengalaman mereka membuktikan bahwa doa-doa mereka kepada apa yang disebut bunda suci itu telah diterima dan dikabulkan. Itu benar-benar sebuah selubung! Walaupun Kristus itu rohani dan rahasia, namun Allah telah menciptakan suatu organ dalam batin kita yang olehnya kita dapat mengenal Kristus. Organ ini ialah roh manusia. Dengan liciknya Iblis membutakan manusia terhadap fakta bahwa mereka memiliki roh, atau membuat manusia tidak mau menggunakan roh. Sebaliknya, Iblis membujuk manusia untuk menggunakan mentalitas mereka yang telah jatuh, buta, gelap, dan keras. Dalam 2 Korintus 3:14, Paulus berkata bahwa para agamawan Yahudi telah tumpul dalam pikiran mereka. Tumpul atau tegar sedemikian itu juga berarti buta dan gelap, sebab mereka terselubung oleh banyak selubung. Selubung-selubung itu tidak hanya menggagalkan mereka dalam mengenal Kristus, tetapi juga sering membuat mereka tidak mengenal orang-orang gereja sebagai orang-orang Kristen sejati. Ada orang malah mengatakan kita sebagai bidah. Kita perlu menerapkan kata-kata tentang selubung ini pada diri kita sendiri yang penting ialah kita wajib waspada, sebab apa saja yang bukan Kristus itu sendiri bisa saja diperalat si licik sebagai selubung. Iblis bahkan bisa memakai Alkitab atau hukum Taurat yang dikaruniakan Allah sebagai selubung. Dalam Roma 7 Paulus berkata bahwa hukum Taurat itu memang baik, kudus, dan rohani. Tetapi bahkan yang baik, kudus, dan rohani itu dalam tangan Iblis dapat menjadi selubung. Ini menunjukkan bahwa Iblis bahkan bisa menggunakan karunia-karunia rohani yang tertinggi untuk menyelubungi pengertian kita. Jadi, tidaklah mustahil apa saja yang bukan Kristus itu sendiri menjadi suatu selubung. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 4