Hitstat

03 November 2017

Matius - Minggu 5 Jumat

Pembacaan Alkitab: Mat. 3:7-11
Doa baca: Mat. 3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak membawa kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.


Ministri Yohanes ialah membawa orang kepada Allah (Luk. 1:16-17). Yohanes Pembaptis, seorang imam sejati, “... ia akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya” (Luk. 1:15). Sejak ia bayi hingga bertumbuh dewasa, usia tiga puluh, ia terus-menerus tercelup di dalam Roh Kudus. Karena ia dijenuhi hingga meluap dengan Roh Kudus, maka ia menjadi berani. Menentang arus zaman itu merupakan suatu perkara yang serius. Ia berani karena selama tiga puluh tahun ia senantiasa tercelup di dalam Roh Kudus. Sebab itu, ketika ia keluar untuk melayani, ia keluar di dalam roh dan dengan kekuatan. Benar, ia memakai jubah bulu unta sebagai tanda penolakannya terhadap zaman lama. Tetapi itu hanya tanda lahiriah, tetapi di dalamnya terdapat pula realitas, dan realitas itu ialah Roh dan kekuatan. Realitas dalam Yohanes bukan hanya hadirat Allah, tetapi juga Roh Allah.

Perkataan Yohanes kepada orang Farisi dan Saduki yang datang kepadanya mewahyukan perlunya sifat kita diubah (Mat. 3:7). Orang-orang Farisi adalah orang-orang sekte agama yang paling ketat di antara orang-orang Yahudi (Kis. 26:5). Sekte ini dibentuk kurang lebih 200 SM. Mereka membanggakan keagamaan, pengabdian kepada Allah dan pengetahuan Alkitab mereka yang sangat tinggi. Sebenarnya, mereka sudah merosot ke dalam kepura-puraan dan kemunafikan (Mat. 23:2-33). Orang-orang Saduki adalah orang-orang sekte lain dalam agama Yahudi (Kis. 5:17). Mereka tidak percaya kepada kebangkitan, malaikat-malaikat, ataupun roh-roh (Mat. 22:33; Kis. 23:8). Baik orang Farisi maupun orang Saduki disebut sebagai keturunan ular berbisa oleh Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus (3:7; 12:34; 23:33).

Karena orang-orang Yahudi tidak bertobat, perkataan dalam ayat 8- 10 telah digenapi. Allah telah mengerat orang Yahudi dan membangkitkan orang bukan Yahudi yang percaya untuk menjadi keturunan Abraham dalam iman (Rm. 11:15, 19-20, 22; Gal. 3:7, 28-29). Perkataan Yohanes dalam ayat 8-9 dengan jelas menunjukkan bahwa Kerajaan Surga yang diberitakan bukan terbentuk dari anak-anak Abraham menurut daging, melainkan dari anak-anak Abraham menurut iman. Jadi, kerajaan ini adalah kerajaan yang surgawi, bukan kerajaan Mesias yang bumiah.

Dalam ayat 11 Yohanes seolah-olah mengatakan, “Aku datang membaptis kamu dengan air, untuk menamatkan kamu, menguburmu. Tetapi Dia yang datang setelah aku, lebih berkuasa daripada aku. Ia akan membaptis kamu dengan Roh dan api. Apakah Ia akan membaptis kamu dengan Roh atau api tergantung apakah kamu bertobat atau tidak, kalau kamu bertobat, Ia akan memasukkanmu ke dalam Roh. Tetapi jika kamu terus-menerus adalah keturunan ular berbisa, Ia pasti akan membaptis kamu dalam lautan api. Ini berarti Ia akan memasukkan kamu dalam api neraka.” Api di sini adalah api yang sama dengan yang disebutkan dalam ayat 10 dan 12, yaitu api dalam lautan api (Why. 20:15), tempat orang yang tidak percaya mengalami kebinasaan kekal. Baptisan Yohanes hanya untuk pertobatan, untuk mengantar orang percaya ke dalam Tuhan. Baptisan Tuhan akan membuat orang mendapatkan hayat kekal dalam Roh Kudus atau menerima kebinasaan kekal dalam api. Baptisan Tuhan dalam Roh Kudus mengawali Kerajaan Surga, membawa kaum beriman-Nya ke dalam Kerajaan Surga, sedangkan baptisan-Nya dalam api akan mengakhiri Kerajaan Surga, menaruh orang yang tidak percaya ke dalam lautan api.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 9

No comments: