Pembacaan Alkitab: Mat. 5:1
Doa baca: Mat. 5:1
Ketika Yesus melihat orang banyak itu,
naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya.
Matius 5, 6, dan 7 boleh disebut sebagai
konstitusi Kerajaan Surga. Setiap bangsa memiliki konstitusi. Tentu saja Injil Matius,
kitab mengenai Kerajaan Surga, pasti juga memiliki konstitusi. Dari perkataan
yang dikatakan oleh Raja baru sebagai konstitusi Kerajaan Surga dalam ketiga
pasal ini, kita nampak wahyu tentang kehidupan rohani dan prinsip-prinsip
surgawi mengenai Kerajaan Surga. Sifatnya tunggal, tetapi prinsipnya jamak.
Konstitusi Kerajaan Surga terdiri atas tujuh bagian: hakiki umat kerajaan
(5:1-12); pengaruh umat kerajaan (5:13-16); hukum umat kerajaan (5:17-48);
perbuatan benar umat kerajaan (6:1-18); kekayaan materi umat kerajaan
(6:19-34); prinsip umat kerajaan dalam memperlakukan orang lain (7:1-12); dan
dasar kehidupan dan pekerjaan umat kerajaan (7:13-29). Bagian pertama (Mat.
5:3-12), menggambarkan sifat dasar (hakiki) umat Kerajaan Surga yang berada di
bawah sembilan berkat. Bagian ini membentangkan orang-orang yang hidup dalam
Kerajaan Surga. Umat kerajaan juga harus mempunyai pengaruh atas dunia. Hakiki
orang-orang kerajaan, hakiki kerajaan, mempunyai pengaruh atas dunia.
Orang-orang kerajaan juga memiliki hukum. Hukum ini bukanlah hukum yang lama,
hukum Musa, sepuluh perintah; hukum ini adalah hukum Kerajaan Surga yang baru.
Orang-orang kerajaan adalah orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan
benar dan memiliki sikap yang tepat berkaitan dengan kekayaan materi. Karena
umat kerajaan masih berada di bumi dalam masyarakat manusia, konstitusi
Kerajaan Surga tersebut mewahyukan prinsip bagaimana mereka harus memperlakukan
orang lain. Akhirnya, pada bagian terakhir dari konstitusi ini, kita nampak
dasar kehidupan dan pekerjaan sehari-hari umat kerajaan. Semua aspek umat
kerajaan tersebut tercakup dalam ketujuh bagian konstitusi Kerajaan Surga ini.
Raja baru ini memanggil pengikut-pengikut-Nya
di tepi laut, tetapi untuk menyampaikan konstitusi Kerajaan Surga, Dia naik ke
atas gunung (5:1). Ini
menunjukkan bahwa demi realisasi Kerajaan Surga, kita perlu pergi ke tempat
yang lebih tinggi bersama-Nya. Pengumuman
konstitusi Kerajaan Surga di atas gunung ini sangat bermakna. Laut melambangkan
dunia yang telah dirusak oleh Iblis. Ketika kita ditangkap oleh Tuhan, kita
berada di dunia yang telah dirusak oleh Iblis dan sedang berusaha mencari
nafkah. Tetapi setelah Tuhan menangkap kita, Ia memimpin kita ke gunung yang
tinggi, yang melambangkan Kerajaan Surga. Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Surga
bukan didirikan di tepi laut, tetapi di atas gunung. Dalam Alkitab gunung melambangkan kerajaan, khususnya Kerajaan
Surga.
Tidak hanya demikian, dibawa naik ke atas
gunung menunjukkan bahwa jika kita hendak mendengarkan pengumuman konstitusi
Kerajaan Surga, kita tidak seharusnya berada pada dataran yang rendah,
melainkan naik ke gunung yang tinggi. Untuk mendengarkan konstitusi ini kita
harus berada pada dataran yang tinggi. Di tepi laut Tuhan berkata, “Ikutlah
Aku.” Tetapi untuk mengumumkan konstitusi Kerajaan Surga, Ia membawa mereka ke
puncak gu-nung. Mengikuti Tuhan mungkin agak mudah, tetapi mendengarkan
konstitusi bagi berdirinya Kerajaan Surga menuntut kita naik ke puncak gunung
yang tinggi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment