Hitstat

29 November 2017

Matius - Minggu 9 Rabu

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:13-16
Doa baca: Mat. 5:16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.


Penyinaran terang itu ada dua aspek. Di aspek pertama terang itu diibaratkan sebagai kota yang menyinari orang luar. Di aspek kedua, terang itu seperti pelita di atas kaki pelita menyinari semua yang ada di dalam rumah. Butir yang terutama menjelaskan bahwa penyinaran terang mempunyai dua aspek: aspek lahiriah dan aspek batiniah. Terang sebagai kota di atas gunung menyinari orang luar, sedangkan pelita yang menyala di atas kaki pelita menerangi mereka yang berada dalam rumah. Sebagai kota, terang menyinari orang, tetapi sebagai lampu dalam rumah, terang menyinari ke dalam orang. Ini menunjukkan bahwa pengaruh kita atas orang lain tidak boleh hanya di lahir, tetapi juga di batin. Untuk menyinari orang lain secara lahiriah, kita perlu dibangun, sedangkan menyinari orang secara batiniah, kita perlu tanpa selubung apa pun. Seperti sebuah kota di atas gunung, terang tidak dapat disembunyikan dan sebagai pelita di atas kaki pelita, terang tidak seharusnya disembunyikan.

Dengan hikmat Tuhan mengatakan agar pelita itu tidak ditutup oleh gantang. Pada zaman dahulu gantang adalah suatu takaran untuk biji-bijian, sesuatu yang berhubungan dengan makanan, yang sudah tentu menyangkut masalah nafkah. Jadi, menutup pelita di bawah gantang menunjukkan kekhawatiran tentang nafkah kita. Jika kita sebagai orang Kristen khawatir akan nafkah kita dan akan banyaknya uang yang kita peroleh, kekhawatiran ini akan menjadi suatu gantang yang menutupi terang kita.

Pada akhirnya, kedua aspek penyinaran kita akan memuliakan Bapa (ay. 16). Sebutan Bapa membuktikan bahwa murid-murid, para pendengar Raja baru, dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12; Gal. 4:6). Pekerjaan baik di sini adalah perilaku umat kerajaan. Melalui perilaku ini, orang-orang dapat melihat Allah dan dibawa kepada-Nya. Penyinaran kita akan memuliakan Bapa, sebab penyinaran ini mengekspresikan apa adanya Allah. Memuliakan Allah Sang Bapa adalah memberi-Nya kemuliaan. Kemuliaan adalah Allah yang terekspresi. Ketika umat kerajaan mengekspresikan Allah dalam perilaku dan perbuatan baik mereka, orang-orang melihat Allah dan memuliakan Allah. Allah yang tersembunyi adalah Allah sendiri. Tetapi ketika Allah diekspresikan, itulah kemuliaan Allah. Jika sebagai umat kerajaan kita memiliki terang yang bersinar, Allah akan diekspresikan dalam penyinaran ini, dan semua orang yang di sekeliling kita akan nampak kemuliaan sehingga Allah terekspresikan. Bila orang lain nampak Allah dalam penyinaran kita, itulah suatu kemuliaan bagi Allah.

Kita sebagai umat kerajaan, adalah terang dunia. Sebagai terang, kita seperti kota di atas gunung dan seperti pelita yang bercahaya dalam rumah. Dari luar dan dalam kita bercahaya mengekspresikan Allah, membiarkan Allah mempunyai kemuliaan dalam pandangan orang lain. Kiranya kita memancarkan pengaruh yang sedemikian kepada mereka yang berada di sekitar kita.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 16

No comments: