Hitstat

12 January 2018

Matius - Minggu 15 Jumat

Pembacaan Alkitab: Mat. 9:19-36
Doa baca: “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka telah dan terlantar seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” (Mat. 9:36)


Kelanjutan ministri Raja dalam pasal 9 mendatangkan situasi lain yang memungkinkan Dia mampu mewahyukan diri-Nya sendiri. Dalam ayat  menunjukkan bahwa Raja Surgawi menganggap orang-orang Israel sebagai domba dan diri-Nya sebagai Gembala. Ketika Kristus datang kepada orang-orang Yahudi untuk kali pertama, mereka seperti orang kusta, orang lumpuh, orang yang kerasukan setan, dan segala macam orang yang kasihan, karena mereka tidak mempunyai gembala untuk merawat mereka. Kini dalam ministri rajani-Nya, untuk mendirikan Kerajaan Surgawi-Nya, Dia melayani mereka bukan hanya sebagai seorang Tabib, tetapi juga sebagai Gembala, seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 53:6 dan 40:11.

Di tengah-tengah situasi yang dilukiskan dalam ayat 36 Tuhan mewahyukan diri-Nya sebagai gembala. Ini merupakan wahyu lebih lanjut. Dia tidak hanya Tabib dan Mempelai Laki-laki, tetapi juga Gembala. Tanpa kelanjutan ministri-Nya yang lebih jauh, suasana lingkungan ini tidak akan muncul. Karena itu, sekali lagi kita nampak bahwa supaya Kristus terwahyu kepada kita, kita harus mempunyai ministri yang mendatangkan suasana lingkungan tertentu.

Perjamuan besar yang dihadiri oleh pemungut cukai dan orang berdosa mendatangkan suatu kesempatan yang amat baik bagi Tuhan untuk mewahyukan diri-Nya sebagai Tabib. Di samping itu suasana lingkungan di mana banyak orang sedang bersukaria dan berpesta, memberi Tuhan kesempatan untuk mewahyukan diri-Nya sebagai Mempelai Laki-laki, kain yang baru, anggur yang baru, dan kantong kulit yang baru. Kemudian dalam ayat 36 ketika Tuhan tergerak hati-Nya oleh belas kasihan karena melihat banyak orang yang lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala, Ia dapat mewahyukan diri-Nya sebagai Gembala. Haleluya Dialah Gembala kita yang sejati.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 29

No comments: