Pembacaan Alkitab: Yoh. 14:15-20
Doa baca: “Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa
Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yoh. 14:20)
Tempat
Kediaman Bersama Allah dan Manusia
Yohanes 14 mewahyukan Allah Tritunggal menyalurkan
diri-Nya ke dalam kaum beriman agar Allah dan kaum beriman dapat dibangun
menjadi satu, yaitu pembangunan antara keilahian dengan keinsanian; hingga pada
akhirnya bangunan ini menjadi tempat kediaman bersama, Allah tinggal di dalam
manusia dan manusia tinggal di dalam Allah. Inilah dasar perkataan Tuhan dalam
Yohanes 15:4, “Tinggallah di dalam Aku
dan Aku di dalam kamu.” Dalam pasal 15, kita menjumpai kata kerja “tinggal”, sedangkan dalam pasal 14,
kita menjumpai kata benda “tempat
tinggal”. Pasal 14 adalah dasar dari pasal 15 karena kita pertama-tama
memerlukan tempat tinggal, kemudian baru kita dapat tinggal.
Untuk mengerti di mana dan bagaimana terbentuknya
tempat tinggal ini, kita perlu mendalami pasal 14. Ayat 1-6 memberi tahu kita
bahwa Tuhan Yesus akan menyediakan sebuah tempat bagi kita. Artinya Ia akan
membukakan jalan bagi kita untuk masuk ke dalam Bapa. Kemudian, mulai dari ayat
7, Tuhan memberi tahu kita bahwa untuk dapat masuk ke dalam Bapa, kita perlu
masuk ke dalam Putra, karena Putra ada di dalam Bapa. Maka, sekarang kita dapat
memahami Yohanes 14:20 yang mengatakan, “Pada
waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku
dan Aku di dalam kamu.” Inilah perbauran ilahi dengan insani, yang
merupakan tempat kediaman bersama. Allah tinggal di dalam manusia dan manusia
tinggal di dalam Allah. Inilah ekonomi Allah, inti pemikiran dari Yohanes 14.
Sesungguhnya, Allah Tritunggal mengatur tempat tinggal
bersama kaum beriman (14:21-24). Namun, sebelum melihat ini, kita perlu mengetahui
bahwa Putra telah datang (5:43), hidup oleh Bapa (6:57), dan melakukan
perkara-perkara dalam nama Bapa (10:25). Kini, kaum beriman perlu hidup oleh
Putra (6:57) dan melakukan perkara yang lebih besar dalam nama Putra (14:12).
Selain itu, Putra juga hidup dan berbicara di dalam kaum beriman. Maka, kita
harus belajar mendengarkan suara-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment