Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:18-27
Doa baca: “'Jikalau dunia membenci kamu,
ingatlah bahwa ia telah
lebih dahulu membenci Aku daripada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yoh. 15:18-19)
Pohon Anggur dan Ranting-rantingnya Terpisah, Dibenci, dan Dianiaya oleh Dunia Agama
Bagian ketiga dari Yohanes 15 (ayat 18-27) membicarakan tentang ranting-ranting yang terpisah dari dunia. Sebagai ranting, kita tak ada sangkut paut apa-apa dengan dunia karena kita sudah sepenuhnya melekat pada pokok anggur. Dunia di sini terutama mengacu kepada dunia agama (15:18; 16:2). Dalam pandangan Allah, agama adalah satu departemen dunia Iblis. Dunia berlawanan dengan gereja. Gereja adalah Tubuh, organisme Allah Tritunggal, yang hidup dan mengekspresikan diri-Nya melalui organisme ini. Sedangkan dunia (cosmos) adalah sistem Iblis. Iblis membenci ranting-ranting organisme ilahi yang mengekspresikan Allah Tritunggal. Maka, ia menggunakan agama sebagai bagian dari sistem duniawi untuk melawan gereja.
Sebagai ranting-ranting
yang telah dipilih dan keluar dari dunia,
kita tidak seharusnya berkaitan dengan
sistem setani agama (15:19). Tetapi hampir semua orang Kristen memiliki campur aduk ini. Dengan belas kasihan Tuhan, kita perlu menjauhi segala sistem agama dan berdiri di pihak gereja dalam kemurnian, tanpa ada campur aduk sedikit pun.
Penganiayaan yang menimpa ke atas murid-murid Tuhan bukan berasal dari dunia yang duniawi, melainkan berasal dari “agama” yang menyembah Allah dan yang kelihatannya mencintai Allah. Dunia agama menganiaya orang-orang yang mengikuti Tuhan dalam hayat karena mereka adalah ranting-ranting pohon anggur yang
benar. Maka, Tuhan memberi tahu
murid-murid-Nya, bila ingin mengikuti-Nya
di atas jalan hayat, mereka harus bersedia
dianiaya (15:20-25). Jika kita ingin mengalami
Allah Tritunggal sebagai hayat kita, ingin berbaur dengan-Nya, dan saling menjadi tempat tingggal dengan-Nya, kita pun harus siap menyambut aniaya dari agama.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment