Hitstat

26 March 2020

Yohanes - Minggu 19 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata, 'Bapa, telah tiba saatnya; muliakanlah Anak-Mu, supaya AnakMu memuliakan Engkau.’” (Yoh. 17:1)


Kemuliaan adalah Ekspresi Allah


Penyempurnaan dari Yohanes 14, 15, dan 16 terdapat di dalam doa yang diucapkan oleh Tuhan di dalam Yohanes 17. Tuhan mengatakan dalam doa penutup ini, “Bapa, muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan Engkau” (Yoh. 17:1). Hanya Anak yang dapat mengatakan hal ini. Konsep dasar doa Tuhan dalam Yohanes 17 adalah kemuliaan. Subjek dan titik inti doa Tuhan adalah Yohanes 17:1. Kita perlu mengetahui bahwa suatu doa setelah satu berita adalah untuk menyampaikan butir utama dari berita itu. Demikian juga dengan doa Tuhan Yesus sebagai kesimpulan dari apa yang telah Ia sampaikan pada ketiga pasal sebelumnya. Butir utama pemberitaan Tuhan pada Yohanes pasal 14—16 adalah Putra dimuliakan sehingga Bapa dapat dimuliakan di dalam Putra. Hal ini dapat terjadi melalui organisme pohon anggur.

Pohon anggur di dalam Yohanes 15 adalah untuk perkembangbiakan dan penyebaran hayat, yakni untuk pelipatgandaan dan reproduksi hayat, serta untuk ekspresi Allah Tritunggal. Inilah kemuliaan. Karena itu, Ia berdoa agar diri-Nya dimuliakan supaya Bapa juga turut dimuliakan. Ketetapan kehendak kekal Allah ialah untuk menyatakan dan mengekspresikan diri-Nya. Dalam penciptaan, Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kej. 1:26). Gambar adalah ekspresi Allah sendiri. Maksud tujuan Allah menciptakan manusia adalah supaya Ia dapat diekspresikan.

Ketika Tuhan Yesus berinkarnasi menjadi manusia, Ia mengekspresikan Allah hanya sampai pada satu taraf tetapi kemuliaan Allah tersembunyi oleh tubuh daging-Nya. Karena itu, Ia harus melewati kematian dan kebangkitan agar kemuliaan yang tersembunyi ini bisa diekspresikan. Puji Tuhan! Ia turut membawa kita ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya agar kita pun dapat memuliakan Dia dan mengekspresikan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 38

No comments: